Lokasi wisata dengan nama Pahlawan Nasional beragam mulai dari museum, pulau, dan puncak gunung. Berikut penjelasannya dikutip dari situs tiap destinasi wisata
Berdiri sebagai oase seni dan kebudayaan di Jakarta, TIM kini menjadi tempat hype yang dikunjungi masyarakat urban. Di sini ada perpustakaan yang Instagramabel, tenang, dan buka 24 jam. Belakangan, komplek TIM jadi spot wisata yang wajib dikunjungi para gen Z di Jakarta dan sekitarnya.
Pulau di Banda Neira, Maluku ini adalah tempat pengasingan Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir. Di sini, kita bisa menikmati pemandangan bawah laut yang pastinya mempesona lewat diving atau snorkeling. Tentunya, kita juga bisa sekadar jalan-jalan menikmati keindahan Pulau Hatta.
Destinasi wisata pendidikan ini menyimpan berbagai jejak perjuangan RA Kartini dalam bidang pendidikan dan emansipasi. Kita bisa melihat langsung ruang kerjanya yang terdiri dari satu set meja dan kursi tamu, kotak surat, anyaman sulam dan mesin jahit kuno.
Lokasi tak hanya menyimpan jejak sejarah, tapi juga keindahan dan keunikan bangunan khas Sumatra Barat. Di lantai satu ada barang pribadi Tuanku Imam Bonjol misal senjata yang digunakan dalam pertempuran, lukisan, dan silsilah keluarga. Sementara di lantai dua ada barang-barang kuno seperti peralatan dapur, uang kuno, dan keramik antik.
Spot di Gunung Soemantri ini terletak di bagian barat Barisan Sudirman setinggi 4.870 meter. Puncak dengan salju abadi ini mungkin jadi sala satu impian para pendaki gunung. Namun hanya yang benar-benar kompeten dan punya perlengkapan memadai bisa menjajal Puncak Soemantri.
Lokasi Puncak Soekarno atau Puncak Jaya di Gunung Carstensz bukan destinasi untuk semua orang. Terletak setinggi 4.884 meter, Puncak Soekarno adalah salah satu spot tertinggi dunia dengan salju abadi di atasnya. Pendaki yang ingin menjajal atap dunia ini harus punya kualifikasi khusus dan dibekali perlengkapan memadai serta rencana perjalanan yang matang.
Wilayah yang tergabung dengan Kabupaten Merauke ini punya beberapa nama lain yaitu Pulau Kolepom, Pulau Dolok, atau Pulau Kimaam sesuai dengan nama suku yang menghuni. Warga di sini punya tradisi Ndambu atau bersaing sehat saat masa panen tiba. Penduduk memperlihatkan hasil panen yang paling banyak atau besar untuk ditentukan sebagai pemenang.
Patung salah satu pahlawan nasional ini terletak di bagian barat kawasan Monumen Nasional (Monas). Sosok MH Thamrin semasa hidup dikenal sebagai orang Betawi yang aktif dalam pergerakan nasional bidang politik dan sosial. Dia adalah anggota volksraad (Dewan Rakyat Hindia Belanda), pendiri Perkoempoelan Kaoem Betawi, dan Partai Indonesia Raya (Panindra).
Destinasi wisata sejarah dengan nama lain Museum Dewantara Kirti Griyaini menyimpan koleksi yang berkaitan dengan hidup Ki Hajar Dewantara. Di sini ada perabot rumah tangga, naskah, foto, koran, buku, majalah, surat-surat, dan benda-benda lainnya. Museum juga menjadi saksi bisu lahirnya Sumpah Pemuda.
Kawasan ruang terbuka hijau ini dulunya adalah Monumen Van Heutsz yang didedikasikan untuk Letnan Jenderal Joannes Benedictus van Heutsz dari Belanda. Dia adalah tokoh militer yang berperan penting dalam penaklukan Aceh. Monumen ini dihancurkan tahun 1953 dan menjadi salah satu taman dan ruang terbuka hijau populer di Jakarta.
Spot wisata ini dibuat untuk menghormati Si Jalak Harupat yang diculik dan dibunuh pada 1945. Warga Bandung dan sekitar bisa olahraga bersama, jalan-jalan, atau sekadar duduk santai. Di sekitar taman ini ada sejarah dan informasi terkait kehidupan pahlawan yang kerap disapa Otista ini.
Monumen ini berada di dalam Taman Dewi Sartika yang merupakan bagian dari Balai Kota Bandung. Dewi Sartika adalah sosok pahlawan yang aktif dalam bidang pendidikan khususnya untuk perempuan. Patung Dewi Sartika mengingatkan pentingnya nilai perjuangan dan pendidikan untuk masyarakat Indonesia.
Wisata sejarah ini adalah penghormatan atas jasa dan perjuangan Pahlawan Nasional Panglima Besar Jenderal Sudirman. Museum terdiri dari dua lantai dengan bagian bawah berisi diorama, foto-foto perjuangan, dan duplikat peninggalan Jenderal Soedirman. Sedangkan bagian atas menampilkan relief sejarah perang kemerdekaan 1945, perjuangan Jenderal Soedirman dalam merebut Yogyakarta, dan patung Jenderal Soedirman di atas kuda.
Di dalam ruangan museum ini ada barang-barang yang dulunya dipakai Pangeran Diponegoro. Barang tersebut antara lain satu meja, empat kursi, meja lainnya untuk perundingan, serta tempat salat. Koleksi lainnya adalah Al-Quran, Kitab Taqrib yang berisi siasat perang, serta lukisan dari Daud Yusuf dan Raden Saleh tentang Pangeran Diponegoro.
Destinasi ini sebetulnya adalah Grha Bung Karno yang dibangun Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Gedung ini dibuka untuk publik dengan fasilitas lengkap berupa area VVIP, ruang rapat, family room, ruang rias di belakang, katering, dan fasilitas pendukung lainnya.
Museum ini adalah cagar budaya milik Roekiyem Soepratijah, kakak WR Supratman, sekaligus tempat pencipta Indonesia Raya ini menghembuskan napas. Dalam rumah ini hanya terdapat dua kamar tidur di sisi kanan dan ruang tamu di sisi kiri. Di ruang tamu terpampang foto-foto WR Soepratman bersama keluarga dan teman dekat.