Nasib Malang Air Terjun Temam: Waterboom Bangkrut, Ditinggal Wisatawan

Posted on

Air Terjun Temam di Lubuklinggau dulu ramai dikunjungi banyak wisatawan sampai ada waterboom segala. Namun sekarang, waterboom itu sudah bangkrut.

Air Terjun Temam termasuk salah satu destinasi wisata primadona di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). Namun, kini air terjun itu tinggal kenangan, karena sudah sepi dikunjungi oleh wisatawan.

Air Terjun Temam pertama kali dikenalkan oleh Belanda pada tahun 1920-an karena sebelumnya area tersebut merupakan lokasi orang-orang Belanda untuk liburan pada masa itu.

Wisata ini kemudian pertama kali diberdayakan oleh masyarakat karang taruna serta warga setempat sekitar tahun 1997. Kemudian pada tahun 2013, pengurusannya diambil alih oleh Dinas Pariwisata Pemkot Lubuklinggau.

Semenjak diambil alih Pemkot Lubuklinggau, pembangunan seperti jembatan gantung, mushola hingga fasilitas lainnya pun mulai dibangun hingga dibuatlah wahana waterboom pada tahun 2016.

Saat ini, pengurusan wisata Air Terjun Temam dipegang oleh PT Linggau Bisa (BUMD milik Pemkot Lubuklinggau). Sejak saat itu, Air Terjun Temam pun menjadi wisata unggulan Lubuklinggau yang dikunjungi ribuan wisatawan serta warga lokal.

Namun sayang, wisata yang dulunya terkenal ramai dikunjungi tersebut pun akhirnya menjadi sepi. Akibatnya banyak fasilitas yang tidak terawat hingga rusak total.

Manajer PT Linggau Bisa Deni Umbara mengatakan pada tahun 2019, wisata Air Terjun Temam sempat mengalami penurun jumlah pengunjung yang drastis akibat pandemi Covid-19.

“Awalnya jadi sepi itu saat pandemi Covid-19. Setelah lepas dari pandemi itu mulai berangsur naik lagi pengunjungnya, tapi tidak seramai seperti sebelumnya. Ditambah sekarang ini sudah banyak destinasi wisata lain di Lubuklinggau,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (21/8) lalu.

Deni menjelaskan sejak saat itu wisata Air Terjun Temam hanya dipadati oleh pengunjung saat hari libur nasional saja.

“Ramainya cuman pas libur nasional saja sekarang seperti tahun baru dan lebaran. Sekitar 500 orang biasanya datang berkunjung pas liburan itu, tapi kalau di hari biasa kurang lebih yang datang itu sekitar 30 – 40 orang per hari,” jelasnya.

Deni mengungkapkan jumlah pengunjung yang datang di tahun 2025 merupakan yang terkecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan wahana waterboom di Air Terjun Temam sudah ditutup sejak bulan Mei 2025.

“Turun drastis tahun ini dibandingkan tahun kemarin. Tahun 2023 – 2024 masih lumayan ramai, tahun ini yang terkecil karena wahana waterboomnya ditutup karena rusak. kita nggak mau ambil resiko, takutnya ada yang kecelakaan hingga terluka parah,” ungkapnya.

“Dulu kan ada waterboom, jadi saat hari-hari besar itu lumayan menarik peminat pengunjung biar ramai. Tapi sekarang sudah ditutup, sudah 3 bulan yang lalu ditutup,” sambungnya.

Deni juga mengungkapkan biaya operasional dan perawatan untuk waterboom tersebut terlalu besar sehingga wahana tersebut terpaksa ditutup.

“Waterboom itu sudah gak kuat lagi karena sudah usang, karena itulah ditutup. Kemudian tidak seusai juga biaya operasionalnya, yang main di waterboom sedikit sedangkan biaya perawatannya besar. Kita juga kesusahan, untuk gaji karyawan aja susah karena pendapatan terlalu kecil,” terangnya.

Air Terjun Temam memang dikenal memiliki keunikan pada bentuknya yang menyerupai tirai, mirip air terjun Niagara di Kanada. Keunikan inilah yang membuat air terjun Temam mendapatkan julukan sebagai Niaraganya Indonesia.

Julukan tersebut diperoleh karena keindahan air terjunnya yang bisa dilihat dari berbagai penjuru arah. Air terjun ini memiliki ketinggian 12 meter dan lebar 26 meter, serta dikelilingi oleh bebatuan alam dan kawasan perkebunan karet milik penduduk setempat.

Deni pun berharap agar ke depannya Wisata Air Terjun Temam bisa terus berkembang serta terus menjadi tempat wisata unggulan di Kota Lubuklinggau.

“Sekarang tidak terlalu kering karena sudah masuk musim hujan, jadi sudah lumayan deras air terjunnya. Ya semoga saja kedepannya wisata ikonik Kota Lubuklinggau ini terus berlanjut dan tetap menjadi tempat wisata unggulan,” harapnya.

——–

Artikel ini telah naik di

Jumlah Pengunjung Terus Menurun

Waterboom Akhirnya Bangkrut

Gambar ilustrasi

Deni menjelaskan sejak saat itu wisata Air Terjun Temam hanya dipadati oleh pengunjung saat hari libur nasional saja.

“Ramainya cuman pas libur nasional saja sekarang seperti tahun baru dan lebaran. Sekitar 500 orang biasanya datang berkunjung pas liburan itu, tapi kalau di hari biasa kurang lebih yang datang itu sekitar 30 – 40 orang per hari,” jelasnya.

Deni mengungkapkan jumlah pengunjung yang datang di tahun 2025 merupakan yang terkecil dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan wahana waterboom di Air Terjun Temam sudah ditutup sejak bulan Mei 2025.

“Turun drastis tahun ini dibandingkan tahun kemarin. Tahun 2023 – 2024 masih lumayan ramai, tahun ini yang terkecil karena wahana waterboomnya ditutup karena rusak. kita nggak mau ambil resiko, takutnya ada yang kecelakaan hingga terluka parah,” ungkapnya.

“Dulu kan ada waterboom, jadi saat hari-hari besar itu lumayan menarik peminat pengunjung biar ramai. Tapi sekarang sudah ditutup, sudah 3 bulan yang lalu ditutup,” sambungnya.

Jumlah Pengunjung Terus Menurun

Deni juga mengungkapkan biaya operasional dan perawatan untuk waterboom tersebut terlalu besar sehingga wahana tersebut terpaksa ditutup.

“Waterboom itu sudah gak kuat lagi karena sudah usang, karena itulah ditutup. Kemudian tidak seusai juga biaya operasionalnya, yang main di waterboom sedikit sedangkan biaya perawatannya besar. Kita juga kesusahan, untuk gaji karyawan aja susah karena pendapatan terlalu kecil,” terangnya.

Air Terjun Temam memang dikenal memiliki keunikan pada bentuknya yang menyerupai tirai, mirip air terjun Niagara di Kanada. Keunikan inilah yang membuat air terjun Temam mendapatkan julukan sebagai Niaraganya Indonesia.

Julukan tersebut diperoleh karena keindahan air terjunnya yang bisa dilihat dari berbagai penjuru arah. Air terjun ini memiliki ketinggian 12 meter dan lebar 26 meter, serta dikelilingi oleh bebatuan alam dan kawasan perkebunan karet milik penduduk setempat.

Deni pun berharap agar ke depannya Wisata Air Terjun Temam bisa terus berkembang serta terus menjadi tempat wisata unggulan di Kota Lubuklinggau.

“Sekarang tidak terlalu kering karena sudah masuk musim hujan, jadi sudah lumayan deras air terjunnya. Ya semoga saja kedepannya wisata ikonik Kota Lubuklinggau ini terus berlanjut dan tetap menjadi tempat wisata unggulan,” harapnya.

——–

Artikel ini telah naik di

Waterboom Akhirnya Bangkrut