Situasi di Nepal kian memanas setelah aksi massa yang dipimpin Gen Z meluas menjadi kerusuhan. Melalui sebuah video, seorang turis India bernama Upasana Gill meminta bantuan setelah hotel tempatnya menginap dibakar massa.
Dikutip dari Hindustan Times, Rabu (10/9/2025), dalam video yang beredar, Gill mengatakan sedang berada di ruang spa ketika sekelompok orang yang membawa tongkat tiba-tiba muncul. Dia pun berusaha untuk menyelamatkan diri.
Di luar dugaan, hotel yang berada di Pokhara itu sudah terbakar.
“Hotel tempat saya tinggal telah dibakar. Semua barang dan koper saya ada di kamar dan semuanya hangus. Saya hanya membawa nyawa saya,” ujarnya dengan nada panik.
Gill datang ke Nepal untuk menjadi menjadi bagian dalam liga bola voli, namun kini terjebak bersama wisatawan lain.
Kerusuhan itu dipicu oleh larangan media sosial yang diberlakukan pemerintah, namun kemudian berkembang menjadi protes luas terhadap Perdana Menteri KP Sharma Oli dan elit politik Nepal yang dituding korup serta abai pada rakyat.
Gelombang demonstrasi telah menewaskan sedikitnya 19 orang, membakar gedung parlemen, rumah pejabat, hingga hotel. Oli akhirnya mundur setelah dua hari unjuk rasa besar-besaran.
Gill menegaskan bahwa para perusuh tidak hanya menyerang fasilitas pemerintah, tetapi juga turis.
“Mereka tidak peduli apakah kita wisatawan atau pekerja, semua jadi sasaran. Api dinyalakan di jalan-jalan di mana-mana. Situasi sangat buruk,” kata dia.
Menanggapi situasi genting itu, Kedutaan Besar India di Kathmandu mengeluarkan imbauan agar seluruh warga India menunda perjalanan ke Nepal hingga kondisi stabil. Warga India yang sudah berada di Nepal diminta tetap berlindung di tempat tinggal masing-masing, tidak keluar rumah, dan mengikuti arahan keamanan lokal.
Kedubes juga membagikan nomor darurat yang bisa dihubungi melalui panggilan atau WhatsApp.
Sementara itu, ratusan turis India terpaksa memotong perjalanan mereka dan kembali ke India melalui perbatasan Sonauli, Uttar Pradesh. Sejumlah penerbangan menuju Nepal dibatalkan, termasuk rombongan 60 wisatawan senior asal Bhopal yang sedianya akan berkunjung ke Kuil Pashupatinath di Kathmandu.
Nepal, yang selama ini mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sumber devisa utama, kini menghadapi pukulan besar. Pokhara dan Kathmandu, dua kota wisata populer, berubah mencekam dengan penutupan bandara, hotel terbakar, dan pembatalan trip trekking.
Presiden Nepal Ram Chandra Paudel telah menyerukan agar para pengunjuk rasa menempuh jalur damai dan membuka dialog, namun hingga kini kondisi di lapangan masih penuh ketidakpastian.