Usai Banjir, Happy Salma Minta Bali Tak Abaikan Keseimbangan Tata Ruang

Posted on

Aktris Happy Salma meminta agar banjir besar yang melanda Bali menjadi menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Dia mengingatkan tentang penerapan keseimbangan tata ruang di Pulau Dewata agar tragedi serupa tidak terulang.

Tak main-main banjir di Bali itu menerjang enam kota dan kabupaten, Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung, Badung, Jembrana, Gianyar dan Tabanan, pada Rabu (10/9/2025). Selain itu, dilaporkan sebanyak 16 orang tewas dalam bencana itu. Korban meninggal paling banyak ditemukan di Denpasar, yakni 10 orang, kemudian Kabupaten Jembrana 2 jiwa, Gianyar 3 korban jiwa, dan Badung 1 korban jiwa.

Saat ini, Bali masuk dalam status darurat bencana. Status itu diberlakukan selama sepekan.

Happy menduga banjir besar itu diakibatkan obral izin pendirian bangunan sehingga ada ketidakseimbangan pada tata guna lahan di Pulau Dewata.

“Alam mengingatkan kita semua bahwa pada akhirnya keseimbangan dan izin (bangunan) itu barus diperketat lagi,” kata Happy dikutip dai Antara, Jumat (12/9/2025).

Perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat yang tinggal di Bali itu juga menyoroti banyaknya bangunan yang tidak mengindahkan aspek lingkungan, misalnya dibangun di dekat aliran sungai.

“Saya sedih sekali. Dulu ketika di Jakarta banjir, saya kabur ke Bali karena tidak banjir, ternyata 15 tahun kemudian itu terjadi di Bali,” kata dia.

Happy pun mengajak semua pihak untuk berbenah terutama terkait keseimbangan alam menyikapi bencana banjir tersebut. Tak hanya itu, kearifan lokal masyarakat Bali yaitu Tri Hita Karana agar selalu dipegang teguh dan dilaksanakan.

Tri Hita Karana adalah tiga hubungan harmonis manusia dengan alam, manusia dengan Tuhan, dan sesama manusia.

“Nilai ekonomi penting tapi pada akhirnya ketika (alam) rusak, lebih banyak ruginya. Mungkin saatnya berbenah untuk izin bangunan terutama dan keseimbangan diri, Tri Hita Karana jadi pegangan diri,” kata perempuan berusia 45 tahun itu.