Menyikapi overtourism, Venesia akan kembali menerapkan pajak harian untuk turis mulai 2026. Pajak itu diterapkan di bulan-bulan favorit para wisatawan.
Dilansir dari euronews, Jumat (26/9/2025) Dewan Kota Venesia mengumumkan bahwa biaya wisata harian yang diperkenalkan pada wisatawan sejak 2024 akan kembali diterapkan pada 2026. Tahun depan, jumlah hari pemberlakuan pajak telah diperpanjang menjadi 60 hari, dibandingkan dengan 54 hari pada tahun 2025.
Pada 2026, wisatawan harian diwajibkan membayar mulai Jumat hingga Minggu pada April, Mei, Juni, dan Juli.
Perubahan pajak turis harian itu bertujuan untuk membatasi jumlah kunjungan di Venesia selama bulan-bulan sibuk. Sayangnya, di musim turis itu hanya sedikit manfaat ekonomi yang dirasakan penduduknya.
Kendati pajak turis telah diterapkan, faktanya aturan pajak turis harian itu kurang berdampak, hanya turun sedikit dibandingkan tahun lalu. Tanggal-tanggal puncak menarik hampir 25.000 wisatawan pun setara dengan setengah populasi penduduk Venesia.
Seperti pada 2025, biaya perjalanan harian akan berlaku selama jam sibuk, mulai pukul 08.30 hingga 16.00. Di luar jam tersebut, akses gratis.
Berbagai pengecualian berlaku. Mereka yang tidak perlu membayar pajak termasuk penduduk, pengunjung kelahiran Venesia, pelajar dan pekerja, serta wisatawan yang telah memesan hotel atau penginapan lainnya.
Turis dapat ‘memesan’ tiket harian mereka di Venesia melalui platform khusus ataupun saat berada di lokasi. Nantinya pengunjung harian mendapatkan kode QR yang akan diperiksa di pos pemeriksaan di tujuh titik akses di seluruh kota, termasuk stasiun kereta api utama.
Bagi traveler yang telah memesan hotel akan memasukkan informasi hotel mereka dan juga akan mendapatkan kode QR untuk ditunjukkan di pos pemeriksaan. Namun, mereka tidak perlu membayar, karena tagihan hotel mereka sudah termasuk biaya penginapan di Venesia.
Meskipun dewan telah mengonfirmasi bahwa biaya tersebut akan kembali berlaku pada tahun 2026, mereka belum menentukan besarnya biaya.