Taman Nara menjadi salah satu objek populer Jepang karena rusa-rusanya. Kini populasi satwa ikonik itu sudah mencapai rekor tertinggi.
Yayasan Pelestarian Rusa Nara telah melakukan sebuah survei pada 15-16 Juli pada tahun 2025. Menurut survei tersbeut, sudah tercatat 1.465 ekor rusa, artinya ada peningkatan 140 ekor dari tahun lalu.
Dikutip dari Independent UK pada Jumat (26/9), jumlah ini tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1953.Total tersebut mencakup 315 rusa jantan, 816 rusa betina, dan 334 rusa muda.
“Berdasarkan tren sebelumnya, ketika lebih banyak makanan tersedia, ada lebih banyak kelahiran. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing yang menyebabkan lebih banyak kesempatan untuk makan kerupuk beras, rusa-rusa berkumpul di daerah datar dan diperkirakan hal ini meningkatkan tingkat kehamilan,” ujar seorang perwakilan dari yayasan tersebut.
Peningkatan populasi ini memiliki tantangan baru, termasuk kontribusi kecelakaan pada wisatawan yang berinteraksi di sana. Tantangan lainnya termasuk peningkatan kecelakaan lalu lintas dan insiden rusa yang berkeliaran di daerah perkotaan untuk mencari makanan, lapor Asahi Shimbun.
Pemerintah prefektur melaporkan bahwa cedera pengunjung akibat interaksi dengan rusa telah meningkat sejak tahun 2021, mencapai 159 kasus tahun lalu, dengan 111 kasus melibatkan wisatawan asing.
Banyak insiden terkait dengan sentuhan berlebihan saat berfoto atau menggoda hewan dengan tidak memberikan kerupuk rusa, lapor Mainichi.
Di Taman Nara, pengunjung dapat memberi makan rusa dengan kerupuk bebas gula yang dijual di toko-toko terdekat.
Pemerintah prefektur juga telah mulai membagikan pamflet multibahasa dalam bahasa Jepang, Inggris, dan Mandarin, yang mengimbau wisatawan untuk tidak menyentuh atau memprovokasi rusa, terutama menjelang musim kawin di akhir Agustus.
Rusa Nara diakui sebagai monumen alam nasional, dilindungi secara hukum. Baik Taman Nara maupun area di sekitarnya ditetapkan sebagai zona konservasi, di mana penangkapan atau pemindahan hewan dilarang keras.