Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk India Buntut Penembakan di Kashmir

Posted on

Setelah penembakan brutal di Kashmir, Pakistan dan India saling menyerang. Kini, Pakistan menutup wilayah udaranya untuk India, menyusul penangguhan Perjanjian Air Indus oleh India.

Dikutip dari Reuters, Kamis (24/4/2025), penutupan wilayah udara oleh Pakistan untuk maskapai penerbangan India itu dilakukan pada Kamis (24/4). Pakistan melakukannya sebagai balasan atas penangguhan Perjanjian Perairan Indus oleh India.

Ya, Pakistan sangat bergantung pada pembagian air Sungai Indus dan anak-anak sungainya, yang mengalir dari India.

Perjanjian tersebut, yang dimediasi oleh Bank Dunia, telah menjadi dasar bagi pembagian air antara kedua negara. Pakistan menegaskan bahwa setiap usaha untuk menghentikan atau mengalihkan aliran air yang menjadi haknya akan dianggap sebagai tindakan perang dan akan dibalas dengan kekuatan penuh.

Selain menutup ruang udara, Pakistan juga mengancam untuk menghentikan perdagangan dengan India, termasuk perdagangan melalui negara ketiga dan menangguhkan visa khusus Asia Selatan yang dikeluarkan untuk warga India.

Tidak hanya itu, Islamabad juga mengancam untuk menangguhkan perjanjian bilateral lainnya, termasuk Perjanjian Simla yang ditandatangani setelah perang ketiga antara kedua negara pada 1972, jika India terus mengobarkan terorisme di Pakistan.

Tindakan itu dipicu oleh serangan mematikan yang terjadi di Kashmir di Pahalgam, daerah di Jamnu Kashmir pada Selasa (22/4). Penembakan itu menewaskan 26 orang dan melukai sedikitnya 20 orang lainnya.

India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan tersebut. Islamabad membantahnya.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, berjanji untuk mengejar para pelaku dan menghukum mereka dengan tegas. Saat itulah India menangguhkan Perjanjian Air Indus.

Hingga saat ini, India belum memberikan tanggapan terhadap langkah balasan Pakistan itu.

Kashmir, yang mayoritas penduduknya muslim, telah lama menjadi sumber konflik antara India dan Pakistan. Kedua negara mengklaim wilayah tersebut sepenuhnya dan telah terlibat dalam tiga perang yang sebagian besar disebabkan oleh perselisihan di kawasan itu.

Sejak pemberontakan di Kashmir dimulai pada 1989, tensi di wilayah ini terus memuncak, meski dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata di Kashmir sempat meningkat sebelum serangan terakhir yang mematikan ini terjadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *