Indonesia memiliki cukup banyak taman nasional, dengan di antaranya mendapatkan pengakuan dunia. Lima taman nasional ini masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO dan taman warisan ASEAN.
Julukan negeri megabiodiversitas, rumah bagi ribuan spesies langka yang tersebar dari puncak gunung tertinggi hingga dasar laut terdalam, sudah sejak lama disandang Indonesia. Tidak hanya flora, namun juga beragam fauna menjadi penghuni Tanah Air.
Keunikannya, bahkan dibuktikan oleh penelitian Alfred Russel Wallace, naturalis sekaligus penjelajah, geografer, antropolog, biolog, dan ilustrator berkebangsaan Inggris. Dia memberikan garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia, bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia, di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis itu dinamai garis Wallacea.
Informasi mengenai taman-taman nasional itu dikutip dari laman resmi Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (@kemenparekraf.ri) dan sumber lain. Keindahan dan status spesial taman nasional itu diiringi pesan berapa pentingnya konservasi alam Indonesia di mata dunia.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Membentang seluas 2,35 juta hektar dari Puncak Jaya hingga pesisir Laut Arafura, Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Kawasan ini memiliki lanskap yang luar biasa dari gletser di puncak gunung, hutan hujan tropis lebat, hingga rawa dan pesisir pantai yang masih perawan.
Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid yang berada di dalam kawasan ini termasuk dalam tujuh puncak tertinggi dunia (Seven Summits) dengan ketinggian 4.884 mdpl. Tak hanya megah secara alam, Lorentz juga diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan Taman Warisan ASEAN.
Keanekaragaman hayati taman nasionai ini amat menakjubkan. Di sini hidup burung cendrawasih elok, kanguru pohon, dan puyuh salju, sementara floranya meliputi sarang semut, nipah, dan bakau yang tumbuh alami di ekosistemnya yang luas.
Beralih ke barat Indonesia, Taman Nasional Gunung Leuser menjadi surga hutan hujan tropis yang membentang di Aceh dan Sumatera Utara. Dengan luas sekitar 838 ribu hektar, kawasan ini menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan ratusan satwa langka.
Gunung Leuser diakui dunia sebagai Cagar Biosfer UNESCO, Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera, serta Taman Warisan ASEAN. Di sinilah hidup empat satwa ikonik Indonesia, yakni harimau sumatera, gajah sumatera, badak sumatera, dan orangutan sumatera.
Selain fauna, Gunung Leuser juga menyimpan flora eksotis seperti titan arum yang tingginya bisa mencapai tiga meter saat mekar, serta Rafflesia arnoldii, bunga raksasa berdiameter hingga satu meter, keduanya menjadi simbol keajaiban hutan tropis Sumatera.
Disebut sebagai “Africa van Java”, Taman Nasional Baluran menawarkan panorama savana seluas 10 ribu hektar yang memikat. Terletak di antara Situbondo dan Banyuwangi, Baluran menyuguhkan lanskap khas Afrika, padang rumput luas dengan latar Gunung Baluran yang megah.
Kawasan ini menjadi rumah bagi banteng jawa, rusa timor, merak hijau, hingga macan tutul jawa, serta ragam flora seperti widoro buko, mimba, dan pilang yang menghiasi savananya.
Baluran juga telah mendapat pengakuan internasional sebagai bagian dari Cagar Biosfer Blambangan UNESCO, menjadikannya contoh nyata harmoni antara pelestarian alam dan pariwisata berkelanjutan di Pulau Jawa.
Sebagai taman nasional tertua di Indonesia, Taman Nasional Ujung Kulon menyimpan sejarah panjang sejak letusan dahsyat Gunung Krakatau tahun 1883 yang membentuk ulang lanskap alamnya. Dengan luas sekitar 122 ribu hektar, kawasan ini menjadi satu-satunya habitat alami badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang tersisa di dunia.
Selain itu, Ujung Kulon juga menjadi rumah bagi owa jawa, kubung sunda, dan manuk bueuk, serta beragam tumbuhan seperti cerlang laut, kokoleceran, dan merbau. Tak hanya diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Ujung Kulon juga menerima penghargaan Asia
Environmental Enforcement Recognition of Excellence (AEEE) dari UN Environment Program atas komitmennya dalam konservasi satwa langka.
Bagi pencinta laut, Taman Nasional Wakatobi adalah surga bawah laut sejati. Dengan luas mencapai 1,39 juta hektar, kawasan ini menyimpan 90% jenis karang dunia dan memiliki karang atol sepanjang 48 kilometer, salah satu yang terpanjang di dunia.
Sebagai Cagar Biosfer UNESCO dan Taman Warisan ASEAN, Wakatobi menjadi destinasi favorit para penyelam internasional. Di sini, hidup penyu sisik, penyu hijau, ikan napoleon, lumba-lumba totol, hingga cerak melayu, sementara floranya meliputi lamun dan bakau sejati yang menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Dari pegunungan bersalju Lorentz hingga lautan biru Wakatobi, taman-taman nasional ini bukan hanya destinasi wisata, tapi juga penjaga keanekaragaman hayati dunia.
Pengakuan dari UNESCO dan lembaga internasional lainnya menjadi pengingat bahwa keindahan alam Indonesia adalah warisan yang harus dijaga, bukan hanya dinikmati.
5 taman nasional di Indonesia masuk daftar warisan dunia UNESCO & taman warisan ASEAN
1. Taman Nasional Lorentz, Papua
2. Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh & Sumatera Utara
3. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur
4. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten
5. Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara











