Kedutaan Besar Australia di Manila Tutup Sementara Akibat Topan Fung-wong

Posted on

Kedutaan Besar Australia menutup sementara operasional kantornya di Manila, Filipina. Menyusul kondisi berbahaya yang ditimbulkan dari topan super Fung-wong.

Topan Fung-wong atau dikenal di Filipina dengan nama ‘uwan’ memaksa lebih dari satu juta warga mengungsi menjelang datangnya badai tersebut. Dengan hembusan angin berkecepatan 230 kilometer per jam, sementara laporan awal menyebutkan sedikitnya dua korban jiwa.

Melansir 9News, Senin (10/11/2025) pada situs resmi Smartraveller, Pemerintah Australia mengumumkan bahwa penutupan kedutaan dilakukan akibat cuaca ekstrem seperti angin kencang, hujan lebat, dan banjir. Situs tersebut juga memperingatkan potensi terjadinya tanah longsor di beberapa wilayah.

“Topan super Fung-Wong telah melewati Filipina, membawa hujan lebat, angin kencang, dan banjir. Transportasi, termasuk penutupan bandara dan pembatalan penerbangan, serta layanan penting, mungkin terdampak,” demikian pernyataan situs tersebut.

“Jika Anda bepergian, hubungi maskapai penerbangan atau penyedia perjalanan Anda. Jika Anda berada di wilayah terdampak, periksa Administrasi Layanan Geofisika Atmosfer dan Astronomi Filipina (PAGASA) untuk mendapatkan informasi terbaru dan ikuti instruksi dari otoritas setempat,” lanjut imbauan itu.

Warga negara Australia yang berada di area terdampak diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari badan otoritas cuaca Filipina, PAGASA, serta mengikuti arahan dari otoritas setempat.

Dan bagi mereka yang memerlukan bantuan konsuler mendesak, Pemerintah Australia menyediakan layanan darurat 24 jam melalui Pusat Darurat Konsuler di Canberra di nomor +61 2 6261 3305.

Sementara itu, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., telah menetapkan keadaan darurat nasional menyusul kerusakan besar akibat topan Kalmaegi sebelumnya dan ancaman baru dari topan Fung-wong.

Di Filipina, badai dengan kecepatan angin berkelanjutan lebih dari 185 kilometer per jam dikategorikan sebagai topan super, istilah yang digunakan untuk menyoroti tingkat bahaya ekstrem dari fenomena cuaca tersebut.

Dari laporan Reuters, beberapa wilayah di Filipina mengalami dampak yang sangat mengkhawatirkan. Misalnya di Kota Santiago, Provinsi Isabela di wilayah utara Filipina, pohon-pohon dan tiang-tiang listrik ambruk ke jalan karena topan super Fung-wong.

“Kami tidak bisa tidur tadi malam karena angin menghantam lembaran atap rumah kami dan dahan-dahan pohon tumbang,” ucap warga bernama Romeo Mariano.

Selain itu, Wakil Gubernur Aurora, Patrick Alexis Angara, menyatakan setidaknya ada tiga kota yang kini situasinya tidak dapat diakses. Karena jalanannya rusak oleh tanah longsor.

“Operasi penilaian dan pembersihan sedang kami lakukan,” jelas Alexis.