Jepang mengeluarkan peringatan untuk warganya yang berada di China. Peringatan itu disampaikan setelah ketegangan antara dua negara itu makin meningkat hingga memicu imbauan perjalanan dari kedua negara.
Setelah Beijing meminta warganya menghindari perjalanan ke Jepang, yang langsung mengguncang saham-saham pariwisata Tokyo, kini pemerintah Jepang balik memperingatkan warganya agar ekstra waspada saat berada di China.
“Perhatikan situasi sekitar Anda dan sebisa mungkin hindari alun-alun atau lokasi yang dipadati banyak orang, terutama tempat yang sering digunakan warga Jepang,” tulis Kedutaan Besar Jepang di China dalam pernyataan di situs resminya dilansir Japan Today, Rabu (19/11/2025).
Juru bicara pemerintah Jepang, Minoru Kihara, mengatakan imbauan tersebut dikeluarkan setelah mempertimbangkan kondisi politik dan keamanan terkini di China.
Perselisihan diplomatik itu bermula dari pernyataan kontroversial Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi. Dia menyebut Jepang bisa saja ikut turun tangan secara militer jika terjadi serangan China terhadap Taiwan. Pernyataan itu merujuk pada aturan keamanan Jepang pada 2015, yang mengizinkan Jepang mengambil tindakan jika sekutunya terancam.
China, yang menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya dan tidak menutup opsi penggunaan kekuatan, bereaksi keras. Beijing menuntut Takaichi menarik ucapannya dan memanggil Duta Besar Jepang pada Jumat lalu.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Ketegangan makin memuncak setelah Konsul Jenderal China di Osaka, Xue Jian, menulis ancaman di platform X pada 8 November, mengatakan akan “memotong kepala kotor itu”. Ucapan itu diduga mengarah pada Takaichi. Unggahan tersebut kemudian dihapus.
Ketegangan yang berlanjut dengan peringatan perjalanan itu berdampak signifikan terhadap pariwisata Jepang. Nyaris 500 ribu turis China dilaporkan membatalkan perjalanan ke Jepang.
Perusahaan-perusahaan perjalanan Jepang juga terdampak. Mengutip Reuters, saham perusahaan Jepang, seperti Isetan Mitsukoshi anjlok 10,7%, operator Tokyo Disneyland, Oriental Land, juga turun 5,9%, kemudian Japan Airlines (JAL) turun 4,4%.






