Sejak berdiri pada Maret 2017, Nickz Aquascape tumbuh sebagai ruang yang mempertemukan manusia dengan keheningan dunia air.
Di balik kaca-kaca bening, lanskap mini itu seolah bergerak pelan, menghadirkan keteduhan yang lahir dari pengalaman panjang lebih dari 15 tahun dalam merawat seni aquascape.
Memasuki galeri ini serupa melangkahkan kaki ke sebuah taman sunyi. Puluhan display terpampang rapi, aquascape yang hidup dengan hijaunya tanaman air, paludarium yang memadukan darat dan basah, terrarium yang tertutup lembab.
“Rasanya seperti melihat cerita-cerita kecil yang sedang tumbuh,” tutur Raka, salah satu pengunjung.
Di sudut lain, berbagai perlengkapan aquarium disusun teratur, ikan, kayu, batu, pasir, substrate, hingga media filter.
Semua benda itu adalah kepingan yang kelak menyusun sebuah lanskap air yang utuh. Farm stock berisi tanaman pun tersedia, memperlihatkan warna dan bentuk yang berbeda-beda.
Nickz Aquascape menyediakan lebih dari 100 jenis tanaman untuk aquascape, paludarium, dan terrarium. Setiap daun seolah menawarkan karakter dan ritme tumbuhnya sendiri.
“Saya baru tahu betapa detailnya memilih tanaman itu. Staff-nya sabar menjelaskan, jadi lebih paham,” ucap Dewi, pengunjung yang tengah mencari tanaman untuk akuarium pertamanya.
Layanan pembuatan aquascape menjadi salah satu hal yang kerap dicari pengunjung. Prosesnya dimulai dari sebuah percakapan, konsultasi desain untuk memahami keinginan pemilik, ruang yang tersedia, serta gaya yang ingin dipertahankan.
Dari sana, konsep perlahan dirangkai. Bahan-bahan seperti akuarium, tanaman, batu, kayu, hingga sistem pencahayaan dan filter disiapkan, lalu dirangkai oleh tim ahli.
Setiap unsur ditempatkan dengan kesabaran yang sama dengan merawat sebuah taman kecil.
“Instalasinya rapi dan penjelasannya jelas. Aku merasa dilibatkan dalam prosesnya,” kata Fajar, pengguna layanan tersebut.
Aquascape menjadi salah satu hobi yang semakin digemari karena mampu menghadirkan keindahan alam dalam sebuah akuarium.
Namun, sebelum mulai menata bebatuan, tanaman, atau memilih ikan yang akan menghuni di dalamnya, diperlukan sebuah konsep dasar. Konsep inilah yang akan menentukan bentuk layout, pemilihan bahan, serta perlengkapan yang dibutuhkan.
Tanpa konsep yang jelas, tampilan aquascape akan terlihat kurang maksimal dan sulit mendapatkan komposisi yang estetik.
Dikutip dari laman resmi Nickz Aquascape, terdapat berbagai macam tema aquascape unik yang bisa dijadikan inspirasi maupun referensi, terutama bagi pemula yang masih mencari gaya visual yang sesuai dengan selera.
Setiap tema memiliki karakteristik, komponen utama, serta teknik penataan yang berbeda. Tema Natural (Natural Style) Tema natural adalah salah satu gaya aquascape yang paling banyak diminati. Konsep ini berusaha menirukan bentuk dan suasana alam sebagaimana adanya.
Layout yang dihasilkan cenderung lembut, organik, dan menghadirkan nuansa hutan atau sungai alami.
Elemen utama yang digunakan biasanya berupa kayu, batu, dan tanaman hijau yang tumbuh secara harmonis.
Jenis kayu yang umum dipakai dalam tema ini antara lain kayu santigi (stigi) dan kayu rasamala. Kedua jenis kayu tersebut memiliki bentuk yang artistik, penuh lekukan alami, dan mampu memberikan kesan liar namun tetap estetik.
Pemilihan substrate sangat penting dalam tema natural karena menentukan pertumbuhan dan jenis tanaman yang bisa digunakan.
Jika menggunakan tanaman kadaka, wabi kusa, atau tanaman berakar besar, substrat pasir silika sangat cocok sebagai dasar.
Selain stabil, pasir silika memberikan tampilan lebih alami seperti dasar sungai. Jika menggunakan tanaman rotala, stem plant, atau tanaman karpet seperti monte carlo, hairgrass, dan cuba, sebaiknya gunakan soil sebagai substrate utama.
Soil mengandung nutrisi yang baik untuk tanaman dan memudahkan perkembangan akar. Tema Iwagumi (Iwagumi Style) Iwagumi adalah konsep aquascape yang berasal dari Jepang dan sangat terkenal dengan kesederhanaannya. Meski terlihat minimalis, Iwagumi justru menuntut ketelitian tinggi dalam penataan.
Tema ini mengusung batu sebagai elemen hardscape utama yang disusun dengan formasi tertentu.
Tanaman yang digunakan umumnya berupa tanaman karpet yang tumbuh rendah dan rapat.
Saat ini, memelihara ikan dan menikmati suasana air dalam ruangan sudah menjadi tren di kalangan pecinta hobi akuatik.
Banyak orang mengenal istilah aquarium dan aquascape, namun tidak sedikit yang masih menyamakan keduanya.
Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar, baik dari fungsi maupun tujuan pembuatannya.
Dikutip dari laman resmi Nickz Aquascape, aquascape dan aquarium memang saling terkait karena sama-sama berkaitan dengan dunia air dan organisme akuatik.
Namun, keduanya memiliki fokus yang berbeda.
Aquascape adalah seni menata dan mendesain elemen-elemen dalam akuarium seperti tanaman air, batu, kayu, pasir, hingga dekorasi tertentu untuk menciptakan lanskap bawah air yang estetis.
Tujuan utama dari aquascape adalah menghadirkan pemandangan alam yang harmonis, seperti miniatur hutan, sungai, lembah, atau tebing di dalam air.
Akuarium adalah wadah berisi air yang digunakan untuk memelihara organisme akuatik seperti ikan, udang, siput, atau tanaman air. Fokus utamanya adalah menciptakan lingkungan yang sesuai untuk kehidupan organisme tersebut.






