Thailand Bangun Terminal Kapal Pesiar Raksasa di Pulau Eksotis Koh Samui

Posted on

Koh Samui di Thailand tengah bersiap menjajaki proyek ambisius. Pulau eksotis di Thailand itu akan segera memiliki terminal kapal pesiar modern dengan nilai investasi lebih dari 12 miliar baht (Rp 6 triliun).

Proyek ambisius tersebut dijadwalkan mulai dibangun pada 2029 dan ditargetkan beroperasi penuh pada 2032. Pembangunan terminal kapal pesiar berskala besar itu diyakini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pariwisata Koh Samui.

Melansir Lifestyle Asia, Selasa (23/12/2025) rencana itu tak cuma akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan saja, tapi juga akan membuka peluang masuknya kapal-kapal pesiar besar yang selama ini belum dapat terlayani secara optimal.

Langkah itu dinilai strategis untuk mengukuhkan posisi Koh Samui sebagai destinasi kapal pesiar kelas dunia. Persetujuan proyek diumumkan secara resmi bulan Maret lalu, sebelumnya rencana itu telah mendapat persetujuan kabinet setelah melalui tahapan perencanaan selama berbulan-bulan.

Selama ini, akses laut ke Koh Samui dilayani melalui pelabuhan di Distrik Don Sak yang digunakan oleh kapal feri dan perahu wisata. Kehadiran terminal kapal pesiar baru diharapkan membawa perubahan besar, terutama dalam menarik kapal pesiar berukuran raksasa yang membawa ribuan wisatawan sekaligus.

Ketika mulai beroperasi nanti, terminal ini diproyeksikan mampu melayani hingga 120 kunjungan kapal pesiar setiap tahun, dengan jumlah wisatawan mencapai sedikitnya 180.000 orang per tahun. Dibangun di atas lahan seluas kira-kira delapan hektare, terminal itu akan dilengkapi dermaga yang dapat menampung dua kapal pesiar besar secara bersamaan, masing-masing dengan kapasitas sekitar 4.000 dan 2.500 penumpang.

Dari sisi ekonomi, dampaknya juga dinilai signifikan. Terminal kapal pesiar ini diperkirakan mampu menghasilkan pendapatan minimal 8 miliar baht (Rp 4 triliun) per tahun. Kementerian Perhubungan Thailand menilai fasilitas tersebut akan memainkan peran penting dalam menjadikan Koh Samui sebagai salah satu destinasi kapal pesiar utama di tingkat internasional.

Dalam jangka panjang, manfaat ekonominya diprediksi jauh lebih besar. Studi dari Departemen Kelautan Thailand memperkirakan proyek ini dapat memberikan nilai ekonomi hingga 46 miliar baht (Rp 24 triliun) dalam periode 37 tahun, dengan kontribusi nyata bagi Provinsi Surat Thani dan perekonomian nasional.

Lokasi pembangunan telah ditetapkan di kawasan Laem Hin Khom, sekitar 15 kilometer dari pusat distrik. Area tersebut dianggap paling ideal karena memiliki perlindungan alami dari gelombang laut, dekat dengan perairan dalam, serta menyediakan ruang yang cukup untuk pengembangan pelabuhan.

Pemerintah juga menegaskan bahwa proyek ini dirancang dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial. Pembangunan dilakukan tanpa menyentuh kawasan sensitif, dan dampaknya terhadap masyarakat setempat diperkirakan minimal. Bahkan proyek ini disebut mendapat dukungan dari warga sekitar.