Gubernur Bali Wayan Koster membeberkan penyebab menurunnya jumlah wisatawan domestik ke Bali pada periode Natal dan tahun baru (Nataru) 2025/2026. Salah satunya berkurangnya penerbangan domestik menuju Pulau Dewata.
Menurut Koster, penurunan jadwal penerbangan terjadi karena sejumlah pesawat milik maskapai Garuda Indonesia dan Citilink sedang menjalani perawatan. Hal itu berdampak langsung pada ketersediaan kursi penerbangan ke Bali.
“Jumlah wisatawan nusantara menurun karena penerbangan ke Bali berkurang. Pesawat Garuda dan Citilink sedang maintenance,” ujar Koster saat meninjau Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Minggu (28/12/2025) dikutip dari infoBali.
Dia mengatakan berdasarkan data yang ada jumlah penerbangan domestik ke Bali turun dari 13 penerbangan pada 2024 menjadi 11 penerbangan di tahun 2025. Dampaknya, jumlah rute domestik juga menyusut dari sebelumnya 25 rute menjadi 23 rute.
Kondisi tersebut membuat sebagian calon wisatawan domestik tidak mendapatkan tiket pesawat dan akhirnya batal berlibur ke Bali. “Itu salah satu penyebab turunnya jumlah wisatawan domestik,” kata Koster.
Selain faktor penerbangan, Koster mengakui suasana Bali pada Nataru tahun ini terasa lebih sepi dibandingkan tahun lalu. Ia menilai cuaca menjadi salah satu penyebab, mengingat hujan deras kerap mengguyur Bali dalam beberapa hari terakhir.
“Curah hujan tahun ini lebih tinggi, sehingga aktivitas wisata di luar hotel ikut menurun. Tidak seramai tahun lalu karena cuaca kurang mendukung,” ujarnya.
Koster juga menilai adanya pergeseran tujuan liburan wisatawan domestik ke wilayah Pulau Jawa. Menurutnya, keberadaan infrastruktur jalan tol yang semakin baik membuat mobilitas wisata di Jawa menjadi lebih mudah.
“Banyak yang memilih liburan ke daerah lain, terutama di Jawa karena akses tolnya bagus. Tapi faktor utama tetap berkurangnya penerbangan, khususnya dari Jakarta ke Bali,” kata dia.
Sementara itu, Head of Communication and Legal Division Bandara I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sandi Asmadi, mengungkapkan bandara tersebut telah melayani sekitar 885 ribu penumpang selama 13 hari operasional Posko Angkutan Nataru, yakni dari 15 hingga 27 Desember 2025.
“Rata-rata pergerakan penumpang mencapai 68 ribu orang per hari. Angka ini naik 3,9 persen dibandingkan rata-rata harian Januari-November 2025 yang berada di angka 66.222 penumpang,” kata Eka Sandi.
Dia menyebut selama periode tersebut tercatat 5.562 pergerakan pesawat atau rata-rata 427 pergerakan per hari. Jumlah ini meningkat sekitar 12 persen dibandingkan rata-rata harian sepanjang 2025 yang mencapai 390 pergerakan pesawat per hari.
***
Selengkapnya klik di






