KA Pandanwangi Primadona Wisata Jember-Banyuwangi, Tarif Cuma Rp 8.000

Posted on

Tarif ramah kantong dan rute strategis membuat KA Pandanwangi menjadi andalan traveler yang melakukan perjalanan dari Jember ke Banyuwangi dan sebaliknya. Hanya perlu merogoh kocek Rp 8.000, dua kota itu bisa dijangkau untuk berwisata, berbisnis, hingga sekadar bepergian harian.

“Dengan tarif tiket yang sangat terjangkau yakni hanya Rp8.000, KA Pandanwangi menjadi pilihan favorit masyarakat lintas segmen, baik untuk aktivitas harian, perjalanan wisata, maupun kegiatan ekonomi,” kata Manajer Hukum dan Humasda PT KAI Daerah Operasi (Daop) 9 Cahyo Widiantoro di Jember, dikutip dari Antara, Selasa (20/5/2025).

KA Pandanwangi memiliki pembeda dengan jalur yang mempunyai pemandangan eksotis dan sarat nilai sejarah. KA Pandanwangi juga menjadi salah satu lokomotif penggerak perekonomian dan pariwisata lokal di wilayah Daerah Operasi 9 Jember.

“Keterjangkauan tiket itu dimungkinkan berkat adanya skema Public Service Obligation (PSO) atau subsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan,” kata dia.

Menurutnya PSO menjadi bentuk nyata komitmen negara dalam menyediakan akses transportasi publik yang layak, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Pemerintah hadir melalui skema PSO seperti KA Pandanwangi, transportasi kereta api yang nyaman dan murah, sekaligus tetap menjaga keberlangsungan layanan di jalur strategis yang menyimpan potensi ekonomi dan wisata besar,” katanya.

Dia mengatakan jalur KA Pandanwangi yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi juga menyuguhkan kemudahan akses menuju berbagai destinasi wisata unggulan di kedua kabupaten.

Di Jember, penumpang dapat menikmati wisata alam seperti Air Terjun Tancak, Pantai Papuma, dan kawasan Rembangan yang sejuk. Sementara itu, di Banyuwangi dikenal dengan destinasi ikonik seperti Kawah Ijen dengan fenomena api birunya, Pantai Pulau Merah, serta Taman Nasional Baluran yang dijuluki “Africa van Java”.

“Dengan tarif hanya Rp 8.000, masyarakat kini dapat berwisata secara hemat, nyaman, dan bebas macet menggunakan KA Pandanwangi, menjadikannya pilihan ideal untuk perjalanan wisata keluarga maupun petualangan akhir pekan,” katanya.

Cahyo mengatakan bahwa capaian positif tercermin dari jumlah penumpang yang terus meningkat yakni pada tahun 2024 tercatat volume penumpang KA Pandanwangi sebanyak 1.128.843 penumpang.

Selama periode Januari hingga 18 Mei 2025 tercatat telah melayani 482.248 penumpang dan meningkat 10,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 435.076 penumpang.

“Angka tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KA Pandanwangi sekaligus menjadi indikator meningkatnya mobilitas warga di wilayah Jember hingga Banyuwangi,” katanya.

Ia optimistis angka tersebut akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan layanan dan promosi potensi wisata yang dilintasi.

KA Pandanwangi tak hanya menjadi urat nadi penghubung antarwilayah, tetapi juga menjadi bagian dari cerita perjalanan yang melewati hamparan sawah, kawasan pegunungan, stasiun-stasiun heritage hingga terowongan bersejarah. Jalur ini menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai paket wisata berbasis transportasi rel.

“Ke depan, KAI Daop 9 Jember berharap sinergi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terus diperkuat, sehingga KA Pandanwangi dapat terus memberikan manfaat optimal bagi masyarakat sekaligus mendukung pembangunan ekonomi kawasan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *