Tudingan eksploitasi mantan pemain sirkus mencuat dan ikut menyeret nama Taman Safari Indonesia. Kementerian Hukum dan HAM (KemenHAM) pun turun tangan menyelidiki dugaan pelanggaran HAM yang disebut terjadi sejak puluhan tahun lalu.
Sorotan publik mengarah ke Oriental Circus Indonesia (OCI), mitra pertunjukan yang dulu pernah bekerja sama dengan Taman Safari untuk atraksi sirkus. Meski tak lagi berafiliasi, nama Taman Safari ikut terbawa dalam pusaran isu.
Komisaris Taman Safari Tony Sumampouw membantah keras tudingan tersebut.
“Sama sekali tidak benar,” kata Tony, Rabu (16/4/2025), dikutip dari infoNews.
Tony menyebut isu serupa pernah muncul pada 1997, namun menurutnya sudah tuntas sejak lama.
“Saat itu kan sudah nggak ada masalah, kok sekarang muncul lagi?” kata dia lagi.
Tony kembali menegaskan eksploitasi pemain sirkus itu tidak benar.
“Jadi nggak benar itu hanya, apa, suatu difitnahkan seperti itu. Nah itu kan akan kita klarifikasi juga,” kata dia.
Tony juga menyampaikan dugaan itu tidak ada kaitannya dengan Taman Safari Indonesia (TSI). Dia mengatakan OCI juga akan membuat pernyataan.
“Ini tidak ada kaitannya dengan Taman Safari, Taman Safari kok dibawa-bawa, itu satu,” ujar dia.
“Kedua sirkus, nah sirkus itu dari orang sirkus juga harus membuat statement juga bahwa ini tidak ada. Jadi statement dari sirkus lagi dibuat,” kata dia lagi.
Kementerian HAM akan memanggil manajemen Taman Safari terkait dugaan eksploitasi terhadap pemain sejumlah mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI). Pemanggilan tersebut dilakukan untuk mengklarifikasi sekaligus pengambilan tindakan ke depan.
Wamen HAM Mugiyanto menerima audiensi dengan para mantan pemain sirkus OCI di kantornya, Selasa (15/4). Dia menerima aduan para pemain sirkus OCI ini mendapat kekerasan hingga dugaan perbudakan.
“Kemarin saya menerima audiensi dari para korban kekerasan, pelecehan dan dugaan perbudakan. Dari keterangan yang para korban yang semuanya perempuan ini, diduga telah terjadi Pelanggaran HAM. Kejadian ini sudah puluhan tahun yang lalu di tempat mereka bekerja yaitu sebuah bisnis pengelola hiburan sirkus,” ujar Mugiyanto, dalam unggahannya di akun resmi instagramnya, dilihat Kamis.
“@kementerian_ham akan memanggil para pihak yang diduga terkait dalam tindak kekerasan ini untuk didengar keterangannya guna mengambil langkah tepat bagi pemenuhan hak korban dan mencegah terjadinya keberulangan kembali kasus yang sama,” keterangan ditambahkan.
Dalam video yang diunggah Mugiyanto, KemenHAM juga akan mempertimbangkan soal pemulihan mental para korban. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kasus kekerasan yang berulang.
Dugaan itu muncul setelah sejumlah perempuan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) mengungkap pengalaman pahit saat bekerja di sirkus. Dalam audiensi bersama Wakil Menteri HAM Mugiyanto pada Selasa (15/4), mantan-mantan pemain sirkus itu membeberkan perlakuan kejam yang dialami-dari kekerasan fisik, eksploitasi, hingga perampasan hak hidup layak.