Waspadai Kecopetan di Festival Songkran: 20 Turis Kehilangan Barang Berharga

Posted on

Festival Songkran memang seru. Ratusan orang akan berkumpul dan saling perang air dengan ragam properti, seperti pistol air, ember hingga selang air. Namun, banyak juga hal yang tak menyenangkan, salah satunya adalah kecopetan.

Yap, sejatinya di manapun kita berada, harus tetap waspada walau sedang bersenang-senang. Lebih 20 turis melapor ke kantor polisi karena mereka kehilangan barang berharga alias dicopet.

Dilansir dari thaiger, Senin (21/4/2025) mereka melaporkan jika tasnya dicabik dan menjadi korban copet pada tanggal 19 April di sepanjang Central Pattaya Beach Road. Di antara para korban terdapat lima wisatawan yang tasnya sengaja dirobek, lima lainnya yang kantongnya dijambret, dan lebih dari sepuluh orang yang kembali untuk mengambil barang-barang yang terlupakan tetapi ternyata hilang.

Para pencuri itu berhasil membawa kabur sejumlah barang termasuk uang tunai dan iPhone 15 dan 16 model terbaru.

Kolonel Polisi Anek Sratongyu, pengawas Kantor Polisi Kota Pattaya, mengatakan petugas telah dikerahkan untuk melindungi wisatawan. Mereka juga memperingatkan bahwa beberapa penjahat menyamar sebagai wisatawan untuk melakukan kejahatan ini.

“Penyidik telah diperintahkan untuk memeriksa rekaman CCTV di sepanjang jalan pantai untuk mengidentifikasi dan menangkap para tersangka,” katanya.

Festival Songkran yang menarik banyak orang dari tahun ke tahun, polisi kini menghadapi meningkatnya kejahatan melanda kota-kota besar yang menjadi pusat festival. Semua polisi di penjuru Thailand bersiaga di pesta air terliar di Thailand.

Di balik keseruan Festival Songkran, fakta kelamnya perayaan yang berlangsung pada 11-17 April ini banyak memakan korban yaitu 253 orang meninggal dunia dan 1.495 lainnya terluka dalam 1.538 kecelakaan lalu lintas di seluruh negeri.

Dikutip dari Bangkok Post, Senin (21/4/2025), sebagian besar kecelakaan melibatkan sepeda motor (84,11%) dan terjadi di jalan lurus (89,80%), dengan kecepatan tinggi dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol sebagai penyebab utama.

Bangkok menjadi lokasi paling mematikan dalam festival itu dengan jumlah korban jiwa mencapai 19 kematian.

Serta, Pusat Racun Ramathibodi mengeluarkan peringatan publik yang mendesak tentang obat jalanan yang dikenal sebagai Labubu atau Khanom (bahasa Thailand untuk makanan ringan), yang diyakini telah didistribusikan di antara para pengunjung selama festival Songkran. Walau terlihat lucu namun obat ini berpotensi mematikan.

Otoritas menyebutkan bahwa tiga orang yang menggunakan obat tersebut selama perayaan Songkran di Bangkok menderita komplikasi medis yang parah, termasuk pingsan, kejang otot, gagal napas, dan serangan jantung. Dua korban meninggal, sementara yang ketiga masih dalam perawatan intensif.

Catatan kelam Festival Songkran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *