Insiden mengenaskan terjadi di lokasi wisata populer The Golden Retriever Experience di Inggris. Di mana dua anjing golden retriever tewas, satu luka parah, dan kualitas anjing-anjing di sana sangat memprihatinkan.
Sehingga peristiwa tersebut memicu penyelidikan serius yang berujung pada hukuman bagi pemilik tempat tersebut. Pemilik usaha tersebut yang bernama Nicolas Eugene Grant St James dijatuhi hukuman 18 minggu kurungan penjara, dilarang memelihara anjing selama 10 tahun, serta diwajibkan menjalani 200 jam kerja sosial dan membayar denda serta kompensasi.
The Golden Retreiver Experience ini dikenal lewat video viral TikTok yang menunjukkan anjing-anjing menggemaskan yang bermain bebas dan pengunjung bisa dengan bebas juga bermain dengan para kawanan anjing golden retriever.
Mengutip Daily Mail, Sabtu (18/7/2025) namun terkini dari hasil penyelidikan mengungkap kondisi mengenaskan di balik semua itu. St James mengakui kesalahannya atas beberapa pelanggaran, termasuk tidak menyediakan tempat tinggal yang cukup untuk jumlah anjing yang ada, membiarkan kondisi kandang kotor, tidak menyediakan area istirahat yang nyaman, serta gagal menyediakan air minum bersih secara konsisten.
Dalam laporan organisasi perlindungan hewan di sana, RSPCA, dalam penyelidikannya menemukan fakta bahwa terdapat kandang kotor, ruang sempit, tidak tersedia air bersih secara konsisten, dan anjing tidak dapat mengekspresikan perilaku alaminya.
Kemudian, seorang dokter hewan yang memeriksa kondisi anjing-anjing itu menyatakan bahwa mereka tidak terlindungi dari rasa sakit, cedera, penderitaan, dan penyakit.
“Tidak satu pun dari kebutuhan dasar anjing-anjing tersebut yang terpenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Kesejahteraan Hewan,” ujar dokter tersebut.
Dari laporan lainnya, ahli perilaku hewan menyebutkan bahwa hewan dipelihara dalam ruang yang terlalu padat dan minim kenyamanan. Tidak adanya tempat tidur yang layak dan pencampuran antara anjing jantan dan betina tanpa pengawasan meningkatkan risiko agresivitas.
“Tempat tidur bisa menjadi sumber daya berharga bagi anjing, mereka cenderung agresif untuk mempertahankan sumber daya tersebut,” jelas ahli tersebut.
Hakim Distrik Brereton menyatakan bahwa fasilitas di tempat itu sangat tidak memadai dan St James mengabaikan peringatan yang diberikan. Ia juga menyoroti bahwa terdakwa lebih peduli terhadap kerugian bisnis dibanding kesejahteraan hewan.
Inspektur RSPCA, Jo Daniel, menambahkan bahwa St James memang hanya mementingkan pemasukan bisnisnya saja dan mengabaikan kesejahteraan anjing-anjing itu. Sedihnya, anjing-anjing itu tidak dirawat dengan baik dan tidak diberikan kenyamanan yang semestinya.
“Anjing-anjing ini tidak mendapatkan perawatan yang layak. Air, kenyamanan, dan lingkungan yang aman adalah kebutuhan dasar,” jelas Jo.
Sebagai informasi, Golden Retriever Experience didirikan sekitar satu dekade lalu dan sempat populer karena menawarkan interaksi langsung dengan anjing-anjing retriever di alam terbuka. Namun, realitas di balik popularitas itu kini menjadi sorotan hukum dan publik.
Dan kini tempat wisata tersebut di dalam website resminya menuliskan bahwa Golden Retriever Experience setelah kejadian ini memutuskan untuk menutup dan tidak akan dibuka kembali.
“Mengingat kejadian terkini, dengan berat hati kami sampaikan bahwa The Golden Retriever Experience tidak akan dibuka kembali,” tulis pernyataan itu seperti dikutip BBC.