Wisatawan perempuan berusia 27 tahun mengalami insiden mengerikan saat menghadiri sebuah festival tahunan di Spanyol. Ia kehilangan satu jarinya setelah ditabrak dan digigit oleh seekor kuda dalam perayaan tradisional Sant Cristofol yang digelar di Kota Es Migjorn Gran, Menorca, Spanyol.
Dikutip dari The Mirror, Rabu (6/8/2025) turis itu tengah menikmati suasana bersama penonton lainnya di tengah parade kuda sebagai tontonan utama festival Sant Cristofol pada Minggu (3/8). Dalam tradisi itu, para penonton biasanya mengangkat tangan ke udara saat kuda-kuda lewat sebagai bentuk dukungan.
Namun nahas, tangan si korban digigit kuda saat melakukan aksi itu. Jarinya putus.
Situasi itu terjadi ketika parade caixer (budaya yang sangat dihormati di wilayah tersebut) memasuki tahap akhir dan melintasi alun-alun utama kota.
Salah satu dari 34 kuda yang ikut serta berdiri dengan kedua kaki depannya dalam gerakan khas yang dikenal sebagai “bot”, sebuah momen yang sering menjadi sorotan dalam festival itu. Menurut saksi mata, kuda tersebut tiba-tiba bereaksi saat dikerumuni orang-orang yang bersorak dan mengangkat tangan, lalu menggigit tangan sang turis.
Korban langsung mendapat pertolongan medis dan dilarikan ke Rumah Sakit Mateu Orfila untuk menjalani operasi. Hingga kini, ia masih dirawat di rumah sakit tersebut dan pihak rumah sakit telah mengonfirmasi kondisinya, namun kewarganegaraan perempuan tersebut belum diumumkan.
Menorca merupakan pulau terbesar kedua di Kepulauan Balearic dan menjadi destinasi wisata favorit dengan sekitar 1,5 juta kunjungan wisatawan setiap tahunnya. Tapi, popularitas kawasan tersebut membawa dampak yang tidak sepenuhnya positif.
Pemerintah Balearic baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan kerja sama promosi dengan para influencer media sosial. Kebijakan itu diambil setelah banyak pantai indah di kawasan tersebut dipadati wisatawan hingga melebihi kapasitas.
Awalnya, pemerintah berharap para influencer, dengan jumlah pengikut mereka yang besar, bisa membantu menyebarkan kunjungan wisata ke lokasi-lokasi yang kurang dikenal. Sayangnya, strategi itu justru berdampak sebaliknya.
“Langkah itu justru berdampak sebaliknya dari yang direncanakan dan bertentangan dengan kebijakan pemerintah dalam membendung pariwisata,” ujar juru bicara Departemen Pariwisata Balearic.
Salah satu contoh nyata adalah Calo des Moro, sebuah teluk kecil di Mallorca yang hanya mampu menampung sekitar 100 orang. Menurut Wali Kota Maria Pons, setelah dipromosikan oleh influencer, kawasan itu menjadi sangat padat, bahkan mencapai 4.000 pengunjung dan 1.200 kendaraan per hari.
Kondisi tersebut merusak lingkungan dan membebani ekosistem yang rapuh. Sebagai bentuk pengendalian, pemerintah kini telah menghapus semua gambar Calo des Moro dari situs resmi mereka.
Sementara di Ibiza, lokasi pengamatan populer di Es Vedra juga telah ditutup untuk umum setelah warga mengeluhkan kepadatan pengunjung serta masalah sampah.