Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang Afganistan utara pada Minggu (2/11) malam. Gempa tersebut merusak masjid biru ikon pariwisatanya.
Gempa bumi itu menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai sekitar 320 orang, kata Kementerian Kesehatan pada hari Senin (3/11), dikutip dari The Guardian.
“Provinsi Balkh dan Samangan mengalami kerusakan paling parah,” kata juru bicara Kementerian, Sharafat Zaman.
Tak hanya nyawa, gempa tersebut juga merusak Blue Mosque of Mazar-i-Sharif, sebuah bangunan bersejarah abad ke-15. Dikenal dengan nama Masjid Biru, rumah ibadah ini terkenal dengan ubinnya yang berwarna-warni.
Survei Geologi AS (USGS) mengatakan episentrum gempa berada 22 km (14 mil) di barat daya Khulm, Afghanistan dengan kedalaman 28 km. Gempa tersebut terjadi pukul 00.59 waktu setempat, kata USGS.
Yousaf Hammad, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Afghanistan (USGS), mengatakan sebagian besar korban luka mengalami luka ringan dan telah dipulangkan setelah menerima perawatan awal.
Lewat media sosial kondisi Masjid Biru diketahui, ada sejumlah kerusakan yang terlihat. AFP melaporkan bahwa pecahan-pecahan struktur berornamen dari rumah ibadah, terutama dari salah satu menaranya, telah pecah dan jatuh ke tanah.
Situs berusia berabad-abad ini merupakan salah satu landmark keagamaan paling dihormati di Afghanistan dan tempat berkumpul utama selama festival Islam dan budaya. Situs ini merupakan salah satu dari sedikit tempat wisata kebanggaan Afghanistan.
Gempa tersebut terasa keras di ibu kota, Kabul, dan beberapa provinsi lain di Afghanistan. Kementerian Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa batu-batu yang jatuh dari pegunungan sempat memblokir jalan raya utama yang menghubungkan Kabul dengan Mazar-i-Sharif.
Akan tetapi, jalan tersebut kemudian bisa dibuka kembali. Dikatakan bahwa beberapa orang yang terluka dan terjebak di sepanjang jalan raya telah dibawa ke rumah sakit.
Ini adalah kali ketiga Afghanistan dilanda gempa. Gempa bumi berkekuatan 6,0 skala Richter terjadi pada 31 Agustus di Afghanistan timur dekat perbatasan dengan Pakistan dan menewaskan lebih dari 2.200 orang.
Pada 7 Oktober 2023, gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang diikuti oleh gempa susulan yang kuat menewaskan sedikitnya 4.000 orang, menurut pemerintah Taliban.






