Airlangga Hartarto Serukan Kolaborasi Global di Sektor Pariwisata

Posted on

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerukan kolaborasi global untuk menghadapi dampak kebijakan tarif Trump. Airlangga menekankan pentingnya sektor pariwisata sebagai solusi alternatif untuk memperkuat ekonomi, mendorong inklusivitas, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Indonesia berkomitmen untuk menempuh jalur kerja sama di semua negara, dan kami memahami bahwa setiap negara memiliki masalahnya masing-masing, tetapi kami percaya bahwa kekuatan kolaborasi yang dapat membuat kita menjadi lebih kuat dan sejahtera bersama,” kata Airlangga dalam pembukaan UN Tourism 37th The UN Tourism Commission for East Asia and the Pasific (CAP)/Commision for South Asia (CSA) Joint Commission Meeting ke-37 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Airlangga menyebut tarif Trump berdampak kepada pada arus perdagangan internasional. Banyak negara menilai kebijakan itu mengganggu rantai pasokan global dan akan mempengaruhi lintasan pertumbuhan global.

“Sebagian besar negara mengurangi pertumbuhan global mereka dari 0,5 menjadi 1 persen karena ketidakpastian tarif,” kata dia.

Kolaborasi itu diyakini semakin solid saat dilakukan melalui pariwisata. Airlangga bilang kolaborasi di sektor pariwisata dapat mengurangi kekhawatiran itu karena tidak memberikan manfaat tidak hanya untuk sektor perekonomian, tetapi juga sosial dan budaya.

Pemerintah Indonesia saat ini juga menganggap pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah berjanji untuk berkomitmen kuat dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan pariwisata agrowisata yang ramah, serta mendorong pariwisata berbasis masyarakat lokal melalui berbagai program.

Airlangga berpesan agar agenda itu menjadi salah satu wadah menghasilkan ramuan pas untuk meningkatkan kualitas pariwisata, termasuk pariwisata Indonesia.

“Jadi mari kita bahas bagaimana cara mempromosikan pariwisata dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, inklusifitas, dan menjaga lingkungan kita,” ujarnya.

“Marilah kita bekerja sama dan memanfaatkan ajang ini untuk saling berkolaborasi dan kami mengajak semua delegasi untuk tidak hanya menghadiri pertemuan tetapi juga meluangkan waktu untuk menikmati makanan Indonesia, produk-produk Indonesia, dan menikmati lalu lintas di Jakarta,” dia menambahkan.