Wali Kota Bandung Muhammad Farhan merencanakan pengelolaan Bandung Zoo dengan menggandeng Kebun Binatang Ragunan dan Surabaya untuk mengakhiri polemik di kawasan wisata edukasi satwa tersebut.
Sebagaimana diketahui, Bandung Zoo telah ditutup sejak 6 Agustus 2025. Sebelum ditutup, sempat terjadi kericuhan yang berasal dari dua kubu yayasan pengelola Bandung Zoo yakni Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT).
“Yang pasti gini. Pemerintah Kota Bandung sudah memberikan ketegasan sesuai dengan amanat yang telah diberikan Kejaksaan Tinggi, bahwa semua yang disita, dipinjampakaikan kepada Pemerintah Kota Bandung, maka sejak 6 Agustus, operasionalnya sudah ditutup,” katanya, Selasa (9/9/2025).
Farhan enggan ada pihak yang tidak memiliki kedudukan hukum bisa mengambil keuntungan di Bandung Zoo yang merupakan aset milik Pemkot Bandung. Sebab kata Farhan, YMT masih memiliki tunggakan sewa lahan Rp 59 miliar dan baru dibayar sekitar RP 1,7 miliar.
Sehingga nantinya, Farhan berencana melibatkan pengelola Kebun Binatang Ragunan dan Kebun Binatang Surabaya (KSB) untuk berkecimpung di Bandung Zoo. Ragunan maupun KSB diketahui dikelola langsung oleh pemerintah daerahnya masing-masing.
“Kita akan bekerja sama dengan Ragunan dan juga dengan Kebun Binatang Surabaya, khususnya untuk pengelolaan animal welfare. Bentuknya masih menunggu perjanjian. Tapi yang jelas, selama sengketa belum selesai, kita tidak akan buka dulu,” ungkap Farhan.
Artikel ini sudah tayang di infoJabar. untuk membaca selengkapnya
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.