Api dharma dari Mrapen tiba di Candi Mendut pada Sabtu (10/5/2025) pukul 16.20 WIB. Itu menandai dimulainya rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE/2025.
Api suci tersebut disakralkan dengan doa oleh para sangha di altar utama candi. Kedatangan rombongan api dharma itu disambut Ketua DPD Walubi Jawa Tengah Tanto Soegito Harsono di Candi Mendut.
Kemudian, api dharma dibawa menuju altar yang berada di Candi Mendut untuk didoakan. Adapun doa dilakukan secara bergantian oleh para sangha.
“Makna api yang kita ambil hari ini adalah kalau di Buddhis (Buddha), menderita karena kegelapan batin. Api melambangkan orang yang tercerahkan,” kata Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2569 BE/2025, Biksu Dhammavuddho Thera, kepada wartawan di Candi Mendut, kemarin.
“Api yang kita ambil untuk menerangkan kegelapan manusia dari kegelapan batin. Kita ambil dari Mrapen dibawa ke sini didoakan oleh berbagai majelis dari Walubi,” dia menambahkan.
Setelah api dharma didoakan, api di taruh di Candi Mendut. Kemudian akan dibawa menuju Candi Borobudur, pada Senin (12/5).
“Nanti akan kita bawa ke Borobudur, Senin (12/5),” ujarnya.
Rangkaian berikutnya, pada Minggu (11/5) akan dilakukan pengambilan air suci dari Umbul Jumprit Temanggung.
“Sama dari situ (Jumprit) didoakan dibawa ke sini (Candi Mendut) untuk didoakan kembali dan Senin (12/5) bareng-bareng dibawa ke Borobudur,” ujarnya.
Api dharma dan air suci merupakan dua elemen penting dalam prosesi Waisak karena keduanya melambangkan pencerahan dan penyucian batin dalam perjalanan spiritual umat Buddha. Puncak perayaan Tri Suci Waisak akan digelar di pelataran Candi Borobudur, yang menjadi tempat suci dan simbol penting umat Buddha di Indonesia dan dunia.
***
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Artikel ini sudah lebih dulu tayang di infojateng. Selengkapnya klik di .