Arti Nama Al Ula, Tempat yang Dimuliakan Sekaligus Terkutuk

Posted on

Dalam bahasa Arab, Al Ula atau kadang ditulis AlUla artinya berkaitan dengan kemuliaan, derajat tinggi, hormat, superior, dan puncak keberhasilan. Al Ula atau Alula juga bisa berarti tempat tinggi atau yang diangkat. Arti ini merujuk pada sejarah kota yang berada di bukit tinggi dan curam.

Al Ula memiliki sejarah panjang sebagai sebuah kota kuno sejak 800-1000 BC di zaman kerajaan Dadan dan Lihyan. Pemerintah Saudi pernah menutup total kota ini dari kunjungan warga setempat atau wisatawan. Namun aturan ini berubah sejak tahun 2019, ketika pemerintah Saudi membuka Al Ula bagi turis.

Dikutip dari BBC, Saudi menerbitkan visa bagi wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Al Ula. Sebagai catatan, pengunjung Al Ula tidak punya rencana melakukan wisata religi ke kota lain di Saudi. Pemerintah Saudi hingga sekarang, terus membangun dan menyelesaikan kelengkapan fasilitas serta layanan bagi para turis di Al Ula.

Al Ula juga mengadakan party yang sempat viral di media sosial. Agenda yang disebut rave party ini menggabungkan Electric Dance Music (EDM), pertunjukan visual di area luas dan terbuka, serta dance non stop selama kurang lebih 12 jam. Radical Audio Visual Experience (Rave) party diadakan di depan formasi batuan raksasa berbentuk gajah dengan nama Jabal Al Fil.

Dengan sejarah yang panjang, berbagai catatan keberhasilan peradaban manusia bisa ditemukan di Al Ula yang disebut sebagai oasis padang pasir. Di sini juga ada tempat pemakaman Nabi Saleh yang kompleks dan detail.

Kompleks kuburan Nabi Saleh ini telah memperoleh pengakuan sebagai warisan dunia dari UNESCO. Kemampuan manusia di masa itu pastinya sangat menakjubkan karena bisa membangun makam yang besar dan detail. Madain Saleh atau Hegra mirip kompleks Petra di Yordania karena sama-sama peninggalan kerajaan Nabatean.

Pesona proses geologi selama ribuan tahun bisa dilihat di Jabal Al Fil yang sangat ikonik. Perpaduan pasir, air dan mineral lain telah membentuk kompleks batuan yang sangat besar setinggi 52 meter berbentuk gajah. Jabal Al Fil adalah pusat perhatian dan aktivitas pada penyelenggaraan rave party di Al Ula.

Bangunan dari kaca ini pastinya bakal menimbulkan kekaguman bagi siapa saja yang melihatnya. Terbuat dari 79.470 panel kaca, Maraya memantulkan benda apapun yang dicerminkan sehingga bangunan tampak sangat futuristik dan out of the box. Maraya menjadi tempat penyelenggaraan konser, pameran seni, dan acara budaya.

Meski berada di padang pasir, Al Ula adalah oasis bagi wilayah lain di sekitarnya. Tidak heran jika wilayah ini ditumbuhi aneka kurma dan punya banyak sumur. Turis yang datang ke Al Ula bisa merasakan sensasi memetik dan makan kurma langsung dari pohonnya

Kota Al Ula yang sudah berusia lebih dari seribu tahun berada di jalur ziarah dari Damaskus ke Mekkah. Jalan-jalan di Al-Ula, turis akan menemukan 14 gerbang dengan benteng kokoh setinggi 45 meter yang dibangun pada abad ke-10.

Al Ula memang punya sejarah sebagai kota terkutuk dan tidak diperkenankan bagi seorang pun untuk memasukinya. Dengan pesona dan perubahan ketentuan dari pemerinah Saudi, para turis kini bisa bebas dengan pertimbangannya masing-masing.

Pesona Al Ula yang Pernah Ditinggali Nabi Saleh

Madain Saleh

Jabal Al Fil

Maraya Concert Hall

Al Ula Oasis

Kota Tua Al Ula