Awal Tahun 2025, Pertumbuhan Perjalanan Turis di Dunia Meningkat Pesat

Posted on

Perjuangan pariwisata usai pandemi membuahkan hasil. The United Nations World Tourism Organization (UNWTO) mencatat pertumbuhan di tahun 2025.

Menurut Barometer Pariwisata Dunia Mei 2025 dikutip dari situs resmi UNWTO pada Sabtu (31/5), lebih dari 300 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional dalam tiga bulan pertama tahun 2025, sekitar 14 juta lebih banyak daripada bulan yang sama tahun 2024.

Angka ini mengalami kenaikan 5% dari tahun lalu dan 3% lebih banyak daripada tahun sebelum pandemi 2019. Kinerja yang kuat itu terjadi meskipun sektor tersebut menghadapi berbagai ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta inflasi yang tinggi dalam layanan perjalanan dan pariwisata.

“Di setiap kawasan global, pariwisata menonjol sebagai sektor jasa utama, yang mendukung jutaan pekerjaan dan bisnis dari semua ukuran,” ucap Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB Zurab Pololikashvili, seperti dikutip, Minggu (1/6/2025).

Kinerja dalam kedatangan internasional yang dikombinasikan dengan pengeluaran pengunjung yang lebih kuat di banyak destinasi berjalan baik.

“Ini menyoroti ketahanan sektor pariwisata dalam menghadapi berbagai tantangan dan merupakan kabar baik bagi ekonomi dan pekerja di mana-mana,” lanjutnya.

UNWTO merinci bahwa pariwisata Afrika masuk dalam hasil solid, sementara Asia Pasifik bangkit dengan kuat.

“Kedatangan wisatawan di Asia dan Pasifik tumbuh 12%, mencapai 92% dari jumlah sebelum pandemi,” tulis organisasi PBB itu.

Asia Timur Laut mengalami kinerja terkuat di antara subwilayah dunia dengan peningkatan 23% pada Q1 2025 hingga mencapai 91% dari tingkat tahun 2019.

“Eropa menyambut 125 juta wisatawan internasional dalam tiga bulan pertama tahun ini, naik 2% dari Q1 2024, dan 5% lebih banyak dari periode yang sama sebelum pandemi,” tulis laporan UNWTO.

Amerika mengalami 2% lebih banyak kedatangan internasional.Beberapa destinasi di Amerika Selatan naik +13% selama musim panas Belahan Bumi Selatan.

Timur Tengah mencatat pertumbuhan 1% dibandingkan dengan 2024, peningkatan yang lebih sederhana dalam beberapa tahun terakhir. Namun, jumlah kedatangan wisatawan meningkat 44% di atas tingkat sebelum pandemi pada kuartal pertama tahun ini.

Menurut IATA, permintaan perjalanan udara internasional tumbuh 8% pada Januari-Maret 2025 dibandingkan dengan Q1 2024, sementara kapasitas udara internasional naik 7%.

Tingkat hunian global di tempat akomodasi mencapai 64% pada Maret, hampir sama dengan tingkat pada Maret 2024 (65%). Indikator industri tersedia di Dasbor Data Pariwisata PBB.

UNWTO juga mencatat pertumbuhan yang kuat dalam penerimaan di banyak destinasi di awal tahunn 2025. Dalam Q1 2025, pertumbuhan yang solid dalam pengeluaran pengunjung di banyak destinasi.

“Spanyol, penghasil pariwisata terbesar kedua di dunia, melaporkan pertumbuhan 9% dalam dua bulan pertama tahun 2025 (dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024), setelah peningkatan yang luar biasa sebesar 16% pada tahun 2024,” kata UNWTO.

Turkiye naik 7% pada Q1 2025, sementara Yunani, Italia, dan Portugal naik 4%. Prancis mencatat pertumbuhan 6% dalam penerimaan pariwisata internasional, Norwegia 20%, dan Denmark 11%, pada kuartal pertama tahun 2025.

Di Asia dan Pasifik, Jepang terus menikmati lonjakan turis pada Q1 sebanyak 34%, sementara Nepal naik 18%, Republik Korea, dan Mongolia mengalami pertumbuhan 14%.

Amerika Serikat, penghasil pariwisata terbesar di dunia, melaporkan pertumbuhan 3% pada Januari-Maret 2025, setelah kenaikan 14% pada tahun 2024.

Pendapatan ekspor pariwisata tahun 2024 direvisi naik menjadi USD 2 triliun.

Data yang direvisi menunjukkan bahwa total pendapatan ekspor dari pariwisata internasional (penerimaan dan transportasi penumpang) tumbuh sebesar 11% (secara riil) hingga mencapai rekor USD 2,0 triliun pada tahun 2024, sekitar 15% di atas tingkat sebelum pandemi. Ini mewakili sekitar 6% dari total ekspor barang dan jasa dunia dan 23% dari perdagangan jasa global.

Pertumbuhan pendapatan dari pariwisata internasional pada tahun 2024 didorong oleh pengeluaran yang kuat dari pasar sumber besar seperti Inggris (+16% dari tahun 2023), Kanada (+13%), Amerika Serikat (+12%), Australia (+8%) dan Prancis (+7%).

Tiongkok, pembelanja pariwisata teratas dunia mengalami kenaikan pengeluaran keluar sebesar 30% menjadi USD 251 miliar, sekitar 3% di atas tingkat pra-pandemi.

Pasar utama lainnya yang melaporkan pertumbuhan pengeluaran yang kuat tahun lalu termasuk Arab Saudi (+17%) yang telah mengalami pertumbuhan luar biasa pada tahun 2023, Spanyol (+14%), Belgia (+14%), Belanda (+13%) dan Austria (+11%).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *