Ayah Juliana Marins, Manoel Marins, mengucapkan kalimat perpisahan kepada putrinya lewat unggahan emosional di Instagram. Dia menyertakan foto Juliana dalam unggahan itu.
Juliana adalah wisatawan asal Brasil, yang ditemukan tewas setelah terperosok ke jurang sedalam 600 meter di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dikutip dari Globo, Jumat (27/6/2025), Manoel mengunggah foto Juliana dengan latar alam bebas, sebagaimana ia ingin putrinya dikenang, yakni sebagai sosok yang bebas, penuh semangat, dan menyatu dengan alam.
Dia juga menambahkan kutipan dari lagu legendaris Brasil Pedaço de Mim karya Chico Buarque, yang menggambarkan kesedihan mendalam atas kepergian Juliana. Postingan yang diunggah Selasa malam waktu Brasil itu menjadi pernyataan publik pertama Manoel sejak tragedi terjadi.
“Bagian yang diambil dariku,” salah satu lirik yang ada dalam postingan itu.
Simpati dan belasungkawa datang dari warganet. Hanya dalam waktu satu jam, unggahan tersebut sudah mendapat lebih dari 100.000 tanda like.
Manoel melanjutkan ucapan perpisahan itu pada postingan berikutnya. Kali ini, dia melepas Juliana dengan menyampaikan keinginan dan harapan Juliana yang pernah disampaikan kepadanya, juga kenangan indah kebersamaan mereka.
“Kamu selalu menjadi sosok yang sangat istimewa. Ceria, penuh semangat, dengan senyum yang indah dan semangat besar untuk menjalani hidup dengan intens. Kamu selalu perhatian pada aku dan Estela. Kamu bilang ingin merawat kami di masa tua nanti, meskipun aku sering berkata itu tidak perlu, bahwa kamu sebaiknya fokus menjalani hidupmu,” ujar Manoel dalam unggahan yang disertai foto dia dan Juliana.
“Terbanglah, Juju, terbanglah tinggi. Terbang ke pelukan Bapa yang Kekal, yang telah menunggumu untuk menjagamu selamanya dalam pelukan kasih-Nya yang abadi. Kami akan tetap di sini, dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu kembali dan melakukan paralayang seperti yang sudah kita rencanakan untuk ulang tahunmu,” dia menambahkan.
Saat kabar duka itu datang, Manoel sebenarnya sedang dalam perjalanan ke Indonesia, berharap bisa bertemu putrinya dalam keadaan selamat. Namun, harapan itu sirna di tengah jalan.
Juliana diduga terjatuh dari tebing saat mendaki dan terperangkap selama empat hari di lereng yang ekstrem, dalam kondisi kedinginan, kehausan, dan kelaparan pada 21 Juni. Bahkan, dia diduga mengalami hipotermia.
Hingga kemudian, Juliana ditemukan meninggal dunia oleh tim SAR gabungan pada 24 Juni. Saat ini jenazah Juliana berada di Bali untuk menjalani autopsi.