Festival Songkran memang menyenangkan, tapi telah menyebabkan 200 kasus kematian dan ribuan terluka. Kali ini, penyebab kekacauan bertambah dengan kehadiran Labubu kematian.
Traveler tentu masih ingat bagaimana boneka Labubu menjadi buruan semua orang setelah dipakai Lisa Blackpink. Mainan mewah yang diciptakan oleh desainer Hong Kong Kasing Lung ini menjadi ancaman karena ada oknum nakal membuat pil yang bentuknya mirip Labubu.
Dilansir dari thaiger, Sabtu (19/4/2025) Pusat Racun Ramathibodi mengeluarkan peringatan publik yang mendesak tentang obat jalanan yang dikenal sebagai Labubu atau Khanom (bahasa Thailand untuk makanan ringan), yang diyakini telah didistribusikan di antara para pengunjung selama festival Songkran. Walau terlihat lucu namun obat ini berpotensi mematikan.
Otoritas menyebutkan bahwa tiga orang yang menggunakan obat tersebut selama perayaan Songkran di Bangkok menderita komplikasi medis yang parah, termasuk pingsan, kejang otot, gagal napas, dan serangan jantung. Dua korban meninggal, sementara yang ketiga masih dalam perawatan intensif.
“Penilaian awal menunjukkan pil tersebut mungkin mengandung campuran zat stimulan dan depresan. Kombinasi ini dapat memperkuat efek masing-masing obat secara berbahaya, sehingga meningkatkan risiko kematian mendadak,” kata Pusat Racun Ramathibodi
Pengujian laboratorium sedang dilakukan untuk mengonfirmasi komposisi kimianya, tetapi para ahli khawatir situasinya bisa lebih luas daripada yang diketahui saat ini.
“Kasus-kasus yang dilaporkan ini mungkin hanya puncak gunung es. Mungkin ada lebih banyak kematian yang sedang dalam pemeriksaan forensik atau pasien dalam kondisi kritis di rumah sakit lain,” tambahnya.
Insiden ini mengingatkan wabah mematikan pada tahun 2022 yang melibatkan koktail obat K Nom Phong, yang menyebabkan banyak kematian di seluruh negeri.
Sebagai tanggapan, pejabat pemerintah telah berkoordinasi dengan Kantor Badan Pengawas Narkotika (ONCB) dan jaringan pemantauan obat akademis lainnya untuk menyelidiki dan menahan ancaman tersebut. Serta masyarakat didesak untuk tetap waspada.
“Jika Anda mencurigai seorang teman atau anggota keluarga menggunakan pil ini atau masih memilikinya, segera cari bantuan,” Pusat Penyakit Ramathibodi mengimbau.
Mereka juga mengeluarkan peringatan keras terhadap penggunaan narkoba rekreasional selama festival, di mana zat-zat terlarang sering dibagikan dengan bentuk yang menyesatkan.