Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat nantinya akan punya bengkel pesawat atau Maintenance Repair and Overhaul (MRO). Selain itu juga jadi Aerospace Park.
Aerospace Park adalah sebuah kawasan kedirgantaraan khusus. Mulanya pengembangan di bandara itu ditandai dengan perjanjian kerja sama antara PT GMF AeroAsia, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian PPN/Bappenas.
“Bandara Kertajari memiliki keunggulan lokasi dan potensi industri yang luar biasa. Pengembangan MRO dan Aerospace Park akan menjadi tonggak pening menuju kemandirian teknis dan peningkatan daya saing industri penerbangan nasional,” kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi seperti dikutip dari infoFinance, Selasa (22/4/2025).
Selanjutnya, Dudy menyampaikan bahwa pemerintah bakal mengembangkan Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) dengan luas kurang lebih 84,2 hektare. Hal itu sebagai bagian dari kawasan Kertajati Aerocity seluar 3.480 hektare.
Dengan fasilitas itu, Indonesia akan memiliki pusat perawatan pesawat yang terintegrasi dan harapannya bisa menekan biaya operasional serta meningkatkan efisiensi industri penerbangan.
Dudy juga melihat peluang besar dari pengembangan bengkel pesawat di kawasan Kertajadi, mengingat kini sekitar 46% pesawat nasional masih melakukan perawatan di luar negeri.
“Ini bukan hanya pembangunan infrastruktur tapi langkah strategis menuju transformasi industri penerbangan yang mandiri dan bekerlanjutan. Kami di Kementerian Perhubungan siap mendukung penuh, termasuk dalam hal konektivitas transportasi dan penyelarasan kebijakan lintas sektor,” jelas Dudy.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan dengan kolaborasi bersama ini akan membuat Bandara Kertajati semakin maju, optimal, dan sejahtera.
“Bandara Kertajati ini diproyeksikan menjadi sebuah aeroscity aerospace park menjadi sebuah bandara berkelas internasional yang juga diperkuat sebuah ekosistem industri kedirgantaraan. Jika kemudian kita bisa masuk ke dalam industri kedirgantaraan berkelas dunia tadi, artinya akan memperkuat kontribusi industri penerbangan Indonesia,” ungkap AHY.
Lalu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyampaikan proyek tersebut tak hanya sebagi optimalisasi pemanfaatan bandara saja. Tetapi juga untuk membangun kemandirian industri dirgantara nasional.
Proyek itu juga akan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.
Sebagai infromasi tambahan, Kawasan Kertajati Aerocity ke depan akan dilengkapi dengan terminal penumpang, kawasan komersial, e-commerce hub, dan konektivitas antarmoda. Harapannya proyek tersebut jadi magnet bagi investor global dan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat dan Indonesia secara umum.
MoU ini mencakup beberapa hal penting seperti penyusunan rencana induk untuk pengembangan fasilitas MRO, pendampingan dalam menjalankan model bisnis kemitraan yang inovatif, koordinasi untuk mempercepat persiapan Kawasan Ekonomi Khusus, pengembangan konektivitas udara, serta pemetaan regulasi dan kajian awal untuk mendukung kebijakan baik dari sisi fiskal maupun nonfiskal.