Banjir bandang besar akibat hujan monsun yang terus-menerus mengguyur wilayah Babusar di Distrik Diamer, Gilgit-Baltistan, Pakistan telah menewaskan sedikitnya tiga wisatawan, empat orang luka-luka, dan menyebabkan 15 lainnya masih dinyatakan hilang.
Banjir tersebut menyeret delapan kendaraan wisata dan menimbun sejumlah orang di bawah reruntuhan. Mengutip Daily Pakistan, Rabu (23/7/2025) tim penyelamat berhasil mengevakuasi tiga jenazah, sementara empat korban luka telah dilarikan ke rumah sakit di Chilas, salah satu dari mereka dilaporkan dalam kondisi kritis.
Dampak banjir juga merusak infrastruktur komunikasi, termasuk jaringan kabel serat optik. Akibatnya, ribuan wisatawan terisolasi dan tidak bisa menghubungi keluarga mereka.
“Banyak wisatawan yang sebelumnya terlantar kini telah berhasil diselamatkan dan ditampung oleh warga sekitar,” ungkap tim dari penyelamat, Firaq.
Ia juga menyampaikan bahwa Kepala Menteri Gilgit-Baltistan telah memerintahkan pihak berwenang untuk mengerahkan seluruh sumber daya demi membantu para korban. Beberapa bagian Jalan Raya Babusar masih tertutup karena mengalami kerusakan berat, termasuk kerusakan pada lahan pertanian di sekitarnya.
Di tempat lain, hujan lebat turut menyebabkan tanah longsor dan batu besar yang berhamburan menutup akses Jalan Jalkhad di wilayah Naran. Menurut juru bicara Rescue 1122 Mansehra, Amir Khadam Khan, satu kendaraan dilaporkan tertimbun, namun hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan properti.
Otoritas Jalan Raya Nasional (NHA) telah mengerahkan alat berat untuk membersihkan jalur tersebut, sementara tim medis dan ambulans dari Rescue 1122 disiagakan di lokasi untuk penanganan darurat.
Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan potensi banjir bandang serta banjir akibat meluapnya danau glasial (GLOF) di wilayah Gilgit-Baltistan. Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk menjauhi sungai serta aliran air yang deras demi keselamatan.
Sementara itu, di wilayah Gujjar Banda, Madyan, Distrik Swat, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sebuah insiden tragis terjadi pada Senin malam. Tiga anak meninggal dunia dan ibu mereka mengalami luka parah setelah atap rumah mereka roboh akibat hujan deras.
Menurut juru bicara Tim Rescue 1122, Shafiqa Gul, keempat korban berhasil dievakuasi dari puing-puing bangunan dan segera dibawa ke Rumah Sakit Sipil Madyan.
“Dokter menyatakan ketiga anak tersebut telah meninggal dunia, sementara sang ibu masih dalam kondisi kritis,” jelasnya.
Di sisi lain, Otoritas Manajemen Bencana Provinsi Punjab (PDMA) memprediksi hujan monsun akan terus berlangsung hingga 25 Juli di sejumlah wilayah. Badan Meteorologi Pakistan (PMD) memperkirakan akan terjadi hujan dan badai petir di beberapa daerah, termasuk Malakand dan Hazara di Khyber Pakhtunkhwa, bagian selatan Punjab dan Sindh, wilayah timur Balochistan, serta Azad Jammu dan Kashmir (AJK).
Kota-kota di selatan Punjab seperti Bahawalpur, Rahim Yar Khan, Rajanpur, dan Dera Ghazi Khan diperkirakan akan menerima curah hujan lebih tinggi. Meski demikian, secara umum cuaca di wilayah tersebut diperkirakan tetap berawan sebagian dan lemba