Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Seorang pemandu wisata menjadi korban kekerasan staf hotel akibat sengketa pembayaran sewa kamar dengan tarif yang dianggap tidak sesuai. Insiden itu memicu kehebohan di kalangan wisatawan dan pekerja pariwisata di lokasi tersebut.
Vislavat Shankar Nayak, seorang warga Desa Veldanda di distrik Nagarkurnool, India bekerja sebagai pemandu wisata. Dia secara rutin mendampingi wisatawan yang liburan ke Hyderabad.
Dilansir dari India Today pada Jumat (31/10/2025), dia memesan 22 kamar ber-AC di Hotel N Seven, Karmanghat. Tamu-tamunya tercatat mulai menginap pada 21 Oktober.
Konflik dimulai pada 22 Oktober. Pagi itu semua wisatawan check out. Shankar pergi ke resepsionis untuk melakukan pembayaran kamar. Namun, ia dilaporkan membayar Rs 600 lebih rendah dari jumlah yang ditagihkan.
Kondisi itu memicu pertengkaran sengit antara staf hotel dengan Shankar. Adu mulut berganti menjadi perkelahian fisik.
Para staf, yang diidentifikasi sebagai Noor, Kamaluddin, Islam Jahidul, dan Rahim, menyerangnya dengan marah. Inspektur Saidi Reddy, yang bertanggung jawab dengan kasus itu, mengatakan bahwa Noor memukul kepala Shankar dengan kursi selama pertengkaran tersebut, menyebabkannya mengalami luka serius.
Setelah penyerangan tersebut, Shankar dirawat di rumah sakit terdekat, kemudian dipulangkan. Bukannya membaik, kondisinya terus memburuk dan sempat pingsan pada Senin (27/10).
Keluarganya segera membawanya ke Rumah Sakit Osmania. Hanya dirawat sehari, ia meninggal dunia pada Selasa sore saat menjalani perawatan. Setelah pengaduan yang diajukan oleh putranya, Vamsi Krishna, polisi mendaftarkan kasus penyerangan itu sebagai penyebab kematian.
Petugas kepolisian telah menahan para terdakwa dan memulai interogasi. Kasus ini telah menarik perhatian pada keselamatan dan kerentanan pekerja di sektor pariwisata, sementara penyelidikan terus berlanjut di bawah pengawasan kepolisian Saroornagar.






