Seekor beruang ditembak usai membunuh seorang turis Italia. Sebuah LSM lingkungan menuntut kejaksaan dengan tuduhan perburuan liar.
Lembaga nirlaba lingkungan Agent Green menuduh Romsilva – Direktorat Kehutanan Argeș dan komisi intervensi yang ditunjuk atas perburuan liar dan beberapa pelanggaran pidana, termasuk kelalaian profesional, pembunuhan tidak disengaja, pembunuhan tanpa izin terhadap spesies yang dilindungi, dan pelanggaran berkelanjutan terhadap kewajiban hukum dalam pengelolaan satwa liar.
Menurut Agent Green, Direktorat Kehutanan Argeș gagal selama beberapa tahun (2020-2025) untuk mencegah beruang beradaptasi dengan keberadaan manusia. Meskipun beruang-beruang tersebut berulang kali terlihat di sepanjang jalan Transfăgărăşan (DN7C), Rumania, terutama di dekat kawasan wisata dan tempat parkir. LSM itu menuduh Arges tidak melakukan tindakan pencegahan yang memadai sebagaimana diwajibkan oleh hukum.
Lebih lanjut, tim intervensi diduga mengabaikan prosedur yang ditentukan dan langsung menembak beruang betina tersebut. Tiga anak beruang tersebut ditelantarkan atau diambil secara ilegal, hanya satu yang kemudian berhasil diselamatkan setelah tekanan publik.
“Selain itu, para penjaga hutan tidak memiliki peralatan non-mematikan yang memadai, seperti peluru karet, untuk mengusir hewan-hewan tersebut kembali ke hutan,” ungkap Agen Green.
“Gunung Gendarmerie berulang kali melaporkan keberadaan beruang di jalan tersebut, termasuk pada hari terjadinya insiden fatal tersebut, tanpa tanggapan apa pun dari otoritas kehutanan atau komisi intervensi,” demikian bunyi siaran pers tersebut, seperti dikutip oleh Romania Insider, Senin (21/7/2025).
Agent Green juga mencatat bahwa permintaan derogasi untuk merelokasi anak-anak beruang tersebut baru ditandatangani setelah beruang tersebut ditembak, pada tanggal 6 Juli, yang menunjukkan bahwa intervensi tersebut tidak sah pada saat itu.
Insiden bermula ketika seorang turis pria asal Italia turun dari motornya dan mencoba memberi makan beruang untuk kebutuhan foto. Beruang betina itu merasa terancam dan membunuh si turis di tempat.
Jasad korban ditemukan dari jurang, sementara hewan liar tersebut kemudian diidentifikasi oleh petugas dan ditembak. Tiga anak beruang menjadi yatim piatu, dan hanya satu yang kemudian ditemukan dan dibawa ke suaka margasatwa AMP Libearty Zărnești.
Penampakan beruang merupakan hal yang umum di Transfăgărășan, terutama karena hewan-hewan tersebut terbiasa diberi makan oleh wisatawan, meskipun pihak berwenang telah berulang kali mengimbau untuk menghindari kontak dengan hewan liar dan berisiko didenda. Hal ini terkadang mengakibatkan wisatawan terluka atau bahkan terbunuh oleh beruang yang mereka hentikan untuk difoto atau diberi makan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.