Bikin Konten Festival Kotoran di India, Youtuber Dikecam

Posted on

Tyler Oliveira, seorang Youtuber dengan subscriber lebih 8 juta, memantik kehebohan setelah membagikan video saat mengikuti ritual melempar kotoran di sebuah desa kecil di India. Videonya viral, tapi menuai kecaman dari netizen.

Dilansir dari New York Post, Selasa (28/10/2025) dalam judul video ‘Inside India’s poop-throwing Festival’ ditunjukkan momen Tyler berada di kerumunan warga yang saling melempar kotoran sapi.

Video itu menunjukkan realitas festival tersebut. Namun, komentar Tyler dalam video itu yang dinilai menyakiti warga lokal. Pernyataannya dinilai mengabaikan makna di balik ‘aksi festival berbau’ tersebut.

Dalam akun X dan Instagramnya, dia membagikan dirinya mengenakan pakaian hazmat dan kacamata pelindung yang dipenuhi bercak cokelat setelah acara di desa terpencil Gumatapura, di Karnataka, India barat daya.

“Selamat Diwali! Ya, saya pergi ke festival lempar kotoran di India. Itu adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya. Saya tidak akan pernah kembali. Mohon doakan agar saya selamat,” tulisnya di X.

Ia kemudian membagikan tangkapan layar yang menunjukkan bahwa videonya menghadapi sensor dan pelaporan massal dari pengguna India yang mengklaim bahwa ia mencemarkan nama baik negara mereka.

Kolom komentar pun dipenuhi pernyataan kecaman.

“Kenapa kamu harus datang ke India lalu merekam video festival kotoran sapi dengan pergi ke tengah acara lalu menangis seperti pecundang!” tulis seorang netizen India X.

“Dia di sini bukan untuk mencari tahu. Dia di sini untuk mencemarkan nama baik. Sulit dipercaya ini bukan bagian dari kampanye hitam yang direncanakan,” tulis seorang pengguna X.

Selain itu, masih banyak komentar tuduhan negatif lainnya. Bahkan ada juga yang mengatakan videonya hasil editan AI.

Video itu diambil dalam di festival Gorehabba, penduduk desa saling melempar kotoran sapi kering sebagai bagian dari tradisi Hindu usai Diwali. Para pemuja festival itu percaya bahwa dewa mereka, Beereshwara Swamy, lahir di kotoran sapi, dan ritual ini dianggap sakral dan menyucikan.