Budaya Lokal Jadi Daya Tarik Bandara Pikat Penumpang di Libur Nataru

Posted on

Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sebentar lagi. Mobilitas masyarakat mulai banyak untuk bepergian ke beberapa destinasi liburan favorit, luar negeri maupun dalam negeri.

Di dalam negeri misalnya, kekuatan budaya lokal jadi sebuah patokan besar untuk wisatawan tertarik untuk berkunjung. Dan yang menjadi kunci awal untuk ketertarikan itu adalah bandara.

Direktur Komersial Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Veri Y. Setiady, menjelaskan bandara itu di masa depan bukan hanya sebagai tempat untuk keberangkatan dan kedatangan saja. Tepi lebih dari itu, sebagai tempat yang menyuguhkan berbagai pengalaman secara lengkap.

“Karena ke depannya bandara ini udah kaya aerotropolis menggabungkan bisnis, leisure, sama transportasi,” kata Veri dalam sebuah agenda Communication Summit Angkasa Pura 2025 di Hotel Harris FX Sudirman, Jakarta, Senin (8/12/2025).

Ia menyebut rute panjang di koridor menuju bandara yang membuat penumpang akan merasa jenuh karena jaraknya yang jauh menuju gate. Jalan panjang itu kini diubah menjadi sebuah pengalaman yang positif dengan banyaknya retail yang mejeng di bandara, sebagai contohnya bisa terlihat di Bandara Soekarno-Hatta.

Bukan cuma itu, desain yang menarik juga membuat penumpang akan merasakan pengalaman yang berbeda. “Jadi biar dia belanja dulu, restoran dekat dengan gate, ya kalau nggak dia belanja. Nah itu yang kita mau tata dan biar customer juga nyaman,” jelasnya.

Di sisi lain, Veri juga mengatakan ada beberapa hal yang membuat wisatawan melakukan perjalanan: konektivitas, eksplor sesuatu hingga aktualisasi diri.

“Kenapa orang traveling? Yang pertama connection, kita travel karena kita ingin connect with people, tempat, dan diri kita sendiri. Terus kemudian kita ingin discovery, explore sesuatu yang baru, terus kemudian kita ingin lari dari rutinitas kalau sekarang istilahnya healing,” sebut Veri.

“(Lalu) growth, orang nggak percaya kalau misalnya mereka traveling ini mereka jadi the better version of themself. ‘Habis travelling kayaknya gue lebih semangat’,” lengkapnya.