Bukan Indonesia, ‘Surga’ Pendaki di Asia Tenggara Adalah Malaysia

Posted on

Keberagaman potensi alam yang dimiliki oleh Asia Tenggara membuat banyak pelancong yang ingin berkunjung ke wilayah-wilayah di sana.

Terlebih jika wisatawan yang senang dengan pendakian. Indonesia terkenal dengan banyaknya gunung yang bisa didaki dan tentunya punya pemandangan indah.

Namun siapa sangka, ternyata Indonesia bukanlah surga pendakian yang ada di wilayah Asia Tenggara, tetapi Malaysia yang jadi juaranya.

Mengutip Travel+Leisure, Jumat (22/8/2025) Berdasarkan studi dari operator tur daring Exoticca.com, Malaysia tercatat memiliki beberapa jalur pendakian terbaik di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, sembilan dari sepuluh jalur yang masuk dalam daftar berasal dari wilayah Malaysia.

Studi tersebut menganalisis data dari platform AllTrails di 11 negara yaitu Brunei, Kamboja, Timor Leste, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Penilaian dilakukan berdasarkan sejumlah faktor seperti peringkat dari pendaki, jumlah lalu lintas pejalan kaki, serta banyaknya ulasan positif.

“Malaysia terbukti sangat populer. Data menunjukkan bahwa para pendaki menghargai jalur yang menggabungkan aksesibilitas dengan keindahan alam,” ujar juru bicara Exoticca.com seperti yang dikutip Travel+Leisure.

Dari seluruh jalur yang dianalisis, Bukit Gasing Circular di Kuala Lumpur menempati peringkat teratas sebagai jalur pendakian terbaik se-Asia Tenggara. Jalur ini terletak di kawasan Taman Hutan Raya Bukit Gasing yang membentang antara Kuala Lumpur dan Petaling Jaya.

Dengan panjang sekitar hampir 4 kilometer, jalur tersebut biasanya dapat diselesaikan dalam waktu 1 hingga 1,5 jam. Di platform AllTrails, Bukit Gasing Circular dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang, dengan kombinasi jalur datar, medan terbuka, serta anak tangga yang cukup menantang.

Para pendaki dalam ulasannya menyebutkan beberapa daya tarik unik dari jalur ini seperti tangga yang luar biasa, jembatan gantung tersembunyi, dan platform kayu tinggi di tengah rimbunnya pepohonan.

Hasil analisis Exoticca menunjukkan Bukit Gasing Circular meraih skor nyaris sempurna, yaitu 98,4 dari 100 poin. Jalur itu mendapat rata-rata rating 4,6 bintang dari 2.225 pendaki dan tingkat popularitas sebesar 99,6%.

Di posisi kedua terdapat Bukit Kiara melalui Changkat Abang Haji Openg, jalur sepanjang 4,5 kilometer yang menghubungkan sejumlah ruang hijau di pinggiran Kuala Lumpur. Jalur ini mencatat skor 96,73 poin. Sementara itu, peringkat ketiga ditempati oleh jaringan jalur Twin Peaks-Quill Killer-Rock Garden-Lower Carnival, yang juga berada di kawasan Kuala Lumpur.

Jalur sepanjang 2,6 kilometer itu dikenal dengan tanjakan stabil dan area hutan lebat yang teduh, memperoleh skor 95 poin. Tak hanya jalur panjang, trek pendek juga mendapat perhatian.

Ketumbar Hill, jalur sepanjang 2,25 kilometer yang terletak di kawasan Cheras, Kuala Lumpur, menempati posisi keempat dengan skor 93,9 poin dan tingkat popularitas 98,9%. Jalur tersebut menjadi favorit warga untuk aktivitas pagi karena aksesnya yang mudah serta pemandangan kota dari ketinggian.

Malaysia nyaris menyapu bersih daftar 10 besar, namun satu jalur dari Thailand berhasil menyusup. Jalur Monk’s Trail menuju Wat Pha Lat di Doi Suthep, Chiang Mai, menempati peringkat kelima dengan panjang lintasan 7,24 kilometer.

Sementara itu, peringkat keenam kembali diraih Malaysia lewat Sri Bintang Hill, jalur 2,25 kilometer di Kuala Lumpur yang terkenal sebagai spot menikmati matahari terbit. Posisi ketujuh ditempati oleh Bukit Gasing Fence Trail Loop, jalur melingkar lainnya di dalam kawasan cagar alam Bukit Gasing.

Di peringkat kedelapan ada Puncak Tiga Puteri via Merbuk, jalur sejauh 5,95 kilometer yang menawarkan panorama puncak di kawasan Selangor. Gunung Datuk, yang terletak di Negeri Sembilan, berada di urutan kesembilan.

Jalur ini menjadi trek paling menantang dalam daftar, dengan tingkat kesulitan lima dari lima berkat tanjakan batu dan pemandangan luas dari puncak. Terakhir, di posisi kesepuluh ada Taman Tugu Green-Yellow-White Trails, jalur sepanjang 3,70 kilometer yang berada di dalam taman hutan kota hasil restorasi di jantung Kuala Lumpur.