Bulan Desember jadi musim berbuahnya buah durian di Sumatera Barat. Payakumbuh jadi salah satu daerah penghasilnya.
Kota Payakumbuh ternyata tak hanya terkenal dengan rendangnya saja. Kota ini juga jadi daerah penghasil durian yang terkenal legit rasanya.
Salah satunya adalah durian Binafshi, salah satu varian durian yang dibudidayakan di tanah subur Payakumbuh. Durian Binafshi telah lama dikenal di kalangan pencinta durian karena kekhasan rasanya.
Setiap buah durian Binafshi memiliki aroma kuat yang menggoda, tekstur daging yang tebal dan lembut, serta perpaduan rasa manis dan sedikit pahit yang sempurna, ciri khas durian premium Sumatera.
Durian-durian itu langsung didatangkan dari kebun terbaik di Lima Puluh Kota, Payakumbuh dengan stok terjamin dan berkelanjutan.
“Kami sangat antusias untuk membawa kelezatan Durian Binafshi dari Payakumbuh langsung ke hadapan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang bisa menikmati durian asli Sumatera Barat yang terkenal kelezatannya,” kata Adelia Fitriana, founder durian Binafshi, seperti dikutip Antara.
Durian jenis ini dijual dengan harga yang bervariasi. Untuk durian dengan biji, harganya Rp 50 ribu per kemasan. Sementara untuk paket durian cabut biji, hanya dagingnya saja, harganya Rp100 ribu per paket.
“Dengan jaminan rasa yang legit dan berkualitas, Anda tidak perlu lagi khawatir dengan durian yang tidak enak,” kata Adelia.
Dengan harga yang cukup terjangkau, para pembeli dapat mencicipi durian untuk jadi camilan maupun hidangan penutup mulut lainnya.
Setiap tahun, bulan Desember hingga Januari menjadi berkah bagi pedagang durian. Memasuki wilayah Kabupaten Limapuluh Kota, di Halaban dan sepanjang kawasan Kecamatan Lareh Sago Halaban, banyak warga yang menjual durian di pinggir jalan.
Di sepanjang Jalan Tan Malaka Kabupaten Limapuluh dan Kota Payakumbuh, di sisi kiri dan kanan jalan juga banyak masyarakat yang menjual buah durian.
Sedangkan di pasar Kota Payakumbuh, durian juga banyak dijual di Pasar Ibuh (khusus pagi hari) dan dekat RM Asia Baru Jl. Soekarno Hatta (sore hingga tengah malam).
