Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Situs expatexchange mengingatkan sejumlah etika buat wisatawan dunia saat liburan ke Indonesia. Salah satunya diingatkan soal etika menyapa orang yang lebih tua.
Artikel itu dipublikasikan dengan judul 10 Cultural Faux Pas to Avoid While Living in Indonesia dan ditulis oleh Joshua Wood. Dia juga pendiri Digital Nomad Exchange.
Dalam pengantarnya disebutkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, dengan adat istiadat dan tradisi yang mungkin asing bagi ekspatriat. Nah, untuk memastikan komunikasi lancar dengan masyarakat Indonesia, penting untuk memahami etiket dan norma budaya setempat.
Poin pertama yang ditulisnya adalah agar para ekspatriat atau wisatawan yang ke Indonesia sebaiknya memahami pentingnya hubungan hierarki dalam budaya Indonesia.
“Di Indonesia, menghormati orang yang lebih tua dan mereka yang berada di posisi sosial atau profesional yang lebih tinggi sangatlah penting. Sapa dengan sesuai tingkatannya. Misalnya, ketika bertemu seseorang yang lebih tua atau memiliki posisi berwenang, sopan untuk menyapa mereka dengan “Pak” untuk pria atau “Ibu” untuk wanita, diikuti dengan nama mereka,” tulis Joshua.
Selain itu, dia menyampaikan sembilan etika lain, yakni berpakaian sopan, hormati ibadah sesuai agama, memberi dan menerima dengan tangan kanan, juga mengetahui gestur tertentu untuk menunjukkan kesopanan.
Selain Joshua, Mark Eveleigh dari Durban, Afrika Selatan, juga menuliskan tentang etika saat berada di Indonesia. Dia menuangkan dalam artikel 15 Things to Know Before You Go to Indonesia. Artikel itu bukan artikel yang baru-baru amat, namun sudah dipublikasikan pada 14 Januari.
Dalam artikel itu dia mengawali dengan pujian terhadap Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya dan sejarah, memiliki pemandangan alam yang memukau, dan aktivitas petualangan yang cukup untuk mengisi waktu seumur hidup. Dia bahkan menyebut bahwa Indonesia wajib masuk dalam daftar perjalanan traveler di dunia.
Dia tidak hanya merekomendasikan Jawa, Bali, Lombok, dan Kepulauan Gili untuk dijelajahi, namun juga Sumatra, Maluku, dan Papua untuk dikunjungi.
“Rangkaian pulau yang memesona secara budaya ini membentang dari barat ke timur melintasi lebih dari 5.000 km (3.110 mil) lautan, menjadikannya salah satu destinasi paling beragam di dunia,” tulis Mark.
Dia kemudian melanjutkan dengan soal waktu terbaik untuk bepergian hingga informasi etika dan keselamatan penting. Sebanyak 15 poin dibeberkannya soal hal-hal penting itu untuk berlibur di Indonesia.
Poin pertama adalah musim terbaik untuk liburan. Mark bilang untuk liburan di Indonesia, musim harus diperhatikan karena beda pulau bisa beda musim di waktu yang sama.
“Kalau ke Bali sebaiknya hindari musim hujan. Musim hujan biasanya berlangsung mulai November sampai Maret,” kata Mark.
“Jika tujuannya ke Sumatera dan Kalimantan, datang mulai Maret-Oktober untuk menghindari hujan lebat di wilayah ini. Sebuah pertimbangan penting untuk wilayah hutan, yang mungkin sulit diakses saat hujan,” dia menuliskan.
Hal kedua adalah soal visa dan ketentuannya, lantas saran untuk mempelajari beberapa kosakata dalam Bahasa Indonesia.
“Kemudian, bawalah pakaian yang cocok untuk daerah tropis, tetapi tetap sopan. Indonesia memiliki iklim tropis yang lembap, dan ke mana pun Anda pergi di negara ini, namun di dataran tinggi, suhunya bisa sangat dingin, apalagi kalau mendaki gunung berapi. bawalah baju hangat,” kata dia.
“AC di dalam kendaraan umum, seperti pesawat, kereta api, bus, dan taksi seringkali terasa sangat dingin. begitu pula AC di pusat perbelanjaan dan hotel,” dia menambahkan.
Dia juga mengingatkan pemilihan pakaian di tempat umum, pedesaan dengan masyarakat yang lebih tradisional, dan di tempat ibadah.
“Pertimbangkan sikap masyarakat setempat terhadap kesopanan,” kata dia.
Poin kelima dan keenam adalah perlu untuk memiliki simcard lokal dan memiliki aplikasi yang dibutuhkan, misalnya Gojek dan Grab. Tips lain adalah menghormati agama dan kepercayaan tuan rumah dan melepas alas kaki sebelum memasuki rumah.
Dia juga menyarankan untuk memberikan hadiah buat tuan rumah. Juga peringatan tentang copet, meskipun secara umum Indonesia dinilai sebagai negara aman.
Traveler juga diingatkan soal larangan konsumsi narkoba dan tentang isu LGBT serta potensi bencana alam. Selain itu, vaksin Hepatitis A dan B, juga peringatan agar traveler tidak minum air kran selama di Indonesia.
Poin lain yang dikemukakan Mark adalah larangan memanggil nama orang tua. Soal ini dia mengaitkan dengan menanyakan nama bisa dianggap berbahaya secara spiritual atau tabu dalam budaya tertentu.