Lima taman di Kota Jakarta telah resmi beroperasional 24 jam. Yaitu Taman Menteng, Taman Lapangan Banteng, Taman Langsat, Taman Ayodya, dan Taman Literasi Marta Christina Tiahahu.
Kebijakan baru ini disambut baik oleh banyak kalangan, namun mereka punya catatan atau masukan untuk Pemprov DKI sebagai pemangku kebijakan.
infoTravel telah merangkum, Jumat (23/5/2025) beberapa poin penting dari masyarakat yang bisa jadi pertimbangan jajaran Pemerintah Provinsi DKI dalam mengelola taman Jakarta.
Masalah keamanan lah yang paling banyak dipertanyakan traveler saat mendengar taman di Jakarta buka 24 jam. Mereka berharap pemprov memperbanyak CCTV dan juga security di area taman.
Setelah keamanan, penerangan juga menjadi acuan traveler untuk bermain di taman saat malam hari. Mereka ingin pengelola taman memperhatikan banyak sudut penerangan hingga tidak ada area gelap yang bisa disalahgunakan pengunjung.
Bermain di taman tak lengkap rasanya bila tak ada cemilan maupun minuman yang menemani saat istirahat. Banyak traveler berharap taman-taman Jakarta punya area makan dan minum yang bersih dan tertata.
Beberapa traveler yang kami temui menjadikan Taman Literasi Blok M sebagai acuan tempat seru karena selain ada area perpustakaannya, juga banyak tenant makanan di dalam maupun di luar area taman.
Para pengunjung yang membawa anak-anak berharap pemerintah juga perhatian dengan fasilitas playground ataupun area aman untuk anak-anak. pengunjung yang membawa anak berharap anak-anak mereka bisa berlarian, bermain dan berada di lingkungan aman.
Pengunjung taman berharap taman tak sekedar buka 24 jam saja, namun juga diramaikan dengan program reguler dan kegiatan seru. Misalnya mendongeng malam, kegiatan musik, baca buku bareng dan lainnya. Taman-taman bisa juga nih menjadi lokasi bagi komunitas yang ingin berkegiatan di area terbuka.
Jadi taman tak sekedar untuk nongkrong ataupun olahraga saja. Jadi semua kalangan bisa menikmati kebijakan buka 24 jam ini.
Salah satu tantangan tempat publik di Jakarta adalah homeless hingga tangan-tangan nakal vandalisme. Penikmat taman Jakarta berharap dengan peningkatan pengamanan hal-hal di atas bisa dicegah hingga taman nyaman tetap indah dan nyaman dikunjungi.
Jangan sampai taman yang dibuka 24 jam dimanfaatkan orang-orang tak bertanggung jawab untuk berbuat senonoh. Selain mengandalkan CCTV, pengunjung berharap security juga menelusuri area-area blind spot atau yang tak tersorot CCTV.
Pengunjung taman berharap pemerintah dan pengelola taman meningkatkan fasilitas seperti toilet yang bersih, musala, area duduk, taman bermain dan lainnya. Mereka ingin taman rasanya seperti bermain di rumah, di mana semuanya tertata, rapi, dan bersih.
Mungkin juga sering dilakukan himbauan untuk para pengunjung taman supaya peduli dengan sampah atau area yang mereka duduki. Peletakan tempat sampah juga menjadi poin penting di taman.
Pengadaan tong sampah yang memadai, hingga petugas kebersihan juga menjadi perhatian sebagian besar traveler. Mereka juga menyoroti banyaknya kucing liar hingga kotorannya yang mengotori rumput taman.
Pengunjung berharap pengelola menertibkan kucing-kucing liar ini hingga kotorannya yang semerbak itu mengganggu keindahan taman. Atau, jika memungkinkan, taman bisa membuatkan area kucing khusus hingga para pecinta kucing bisa bermain dengan kucing liar atau bahkan mengadopsi mereka.
Lebih mudahnya lagi, pemprov bisa bekerjasama dengan komunitas pecinta hewan untuk mengatasi masalah ini.
Sekarang, kemudahan membaca buku seperti privilege apalagi bagi yang hobi membaca. menikmati malam sembari membaca buku juga bisa menjadi kegiatan seru saat melepas lelah. Tak hanya untuk orang dewasa, membaca juga seru lho bersama anak-anak.
Poin ini juga bisa menjadi masukan untuk Pemprov DKI Jakarta untuk membuat area khusus membaca atau area perpustakaan di taman-taman kota.