Cerita Turis Korea Tersentuh Kebaikan Pemilik Toko di Hoi An

Posted on

Seorang turis asal Korea Selatan, Sofia Chwe (21), menjadi sorotan di media sosial setelah membagikan pengalaman tak terduga saat berkunjung ke kota tua Hoi An, Vietnam. Dia tidak menyangka diundang makan siang ileh pemilik toko perhiasan.

Dalam unggahan pada 5 Desember itu, dia masuk ke toko tersebut untuk membeli perhiasan, bukan hal lain.

“Ceritakan padaku bagaimana bisa saat aku masuk ke toko perhiasan, mereka langsung menyuguhi makanan?” kata Sofia dalam keterangan unggahan tersebut.

Sofia menceritakan bahwa toko perhiasan itu bernama Toko Ky Vi Souvenir di Jalan Tran Hung Dao. Saat itu, sang pemilik toko sedang makan siang bersama seorang wanita.

Demi memberi ruang bagi Sofia untuk melihat-lihat barang, wanita tersebut diminta bergeser. Tidak cuma itu, dia malah diundang untuk ikut makan bersama.

“Saya bilang mereka bisa lanjut makan, tapi mereka malah menyuruh saya duduk dan ikut makan. Saya sampai kaget,” ujar Sofia dikutip dari Vietnam Express, Senin (15/9/2025).

Bukan sekadar basa-basi, pemilik toko bergegas memberikan mangkuk, sumpit, dan mulai menyajikan makanan untuknya. Suasana makan siang itu membuat Sofia teringat pada neneknya di kampung halaman. Dia menilai keramahan dan kehangatan yang dirasakan sangat mirip.

“Dia terus menambah nasi, menyendokkan sup, dan bahkan memberi saya mangga sebagai pencuci mulut. Rasanya seperti makan di rumah sendiri,” kata Sofia.

Pemilik toko, Tran Chi Hieu, mengatakan bahwa ia memang sering berbagi makanan dengan pengunjung, baik warga lokal maupun turis asing. Menurutnya, kebanyakan orang merasa senang diundang makan.

“Setiap hari pasti ada orang baru di meja makan,” ujarnya sambil tersenyum.

Dia mengatakan benar-benar berniat mengajak pembeli untuk makan bersama, sama sekali tidak menjadikan ‘acara’ makan itu sebagai cara memuluskan penjualan. Saat dia mengajak makan, Sofia belum sempat membeli apa pun. Barulah setelah bersantap, Sofia membeli beberapa perhiasan.

“Yang saya inginkan hanyalah tamu bisa merasakan makanan lokal dan pulang membawa kenangan baik tentang Hoi An,” kata Hieu.

Tak hanya di toko perhiasan, Sofia mengaku mengalami banyak momen kebaikan hati selama perjalanannya di Vietnam. Saat mengikuti kelas membuat lentera di Hoi An, dua instruktur dengan sabar membimbingnya dan bahkan membantu pengiriman internasional.

Di sebuah spa, staf memberinya minyak kelapa buatan sendiri untuk mengatasi sunburn (kulit terbakar matahari), yang kemudian berlanjut menjadi obrolan hangat.

Dalam perjalanan Ha Giang Loop di Vietnam utara, ia merasakan hubungan akrab antara turis, pemandu, dan keluarga homestay yang ia kunjungi.

Setelah dari Hoi An dan Ha Giang, Sofia berencana melanjutkan perjalanan ke Nha Trang dan Ho Chi Minh City, serta berharap bisa mengajak teman-temannya di Korea untuk datang dan merasakan keramahan yang sama di Vietnam.

“Kami mungkin belum kaya secara materi, tapi kami kaya dalam menyambut tamu,” tulis salah satu warga Vietnam di media sosial.