Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara soal demo pelaku wisata di Gedung Sate, Bandung. Para pendemo itu sebelumnya meminta gubernur mencabut larangan study tour.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di akun Instagramnya buka suara soal aksi demo yang disebutnya sempat melakukan blokade jalan di jembatan Pasupati. Dedi mengatakan mayoritas pendemo adalah pelaku jasa usaha kepariwisataan, baik penyelenggara travel, sopir bus, dan para pengusaha bus.
Demo itu juga diikuti oleh pelaku wisata jip Lava Tour Merapi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Mereka merasa larangan study tour itu sudah menurunkan pendapatan mereka.
“Mereka mendesak saya mencabut SK larangan study tour. Yang protes itu adalah kegiatan pariwisata. SK saya adalah SK study tour. Yang dilarang itu adalah kegiatan study tour,” ujarnya.
Dia menambahkan dengan adanya demonstrasi dari pelaku pariwisata ini menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik, kegiatan rekreasi.
“Bisa dibuktikan yang berdemonstrasi adalah para pelaku jasa kepariwisataan. Dan kemudian yang demonstrasi ternyata juga mendapat dukungan dari asosiasi jip di daerah Yogyakarta, terutama jip yang melakukan pengangkutan di Gunung Merapi. Bukan hanya orang dari Jawa Barat yang demo, tetapi juga dari Yogyakarta,” ujar Dedi.
Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi mengatakan akan tetap melarang study tour di daerahnya agar orang tua siswa tidak mengeluarkan biaya terlalu banyak di luar kebutuhan pendidikan.
“Jadi sikap saya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak menjaga kelangsungan pendidikan dan mengefesienkan pendidikan dari beban biaya yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan karakter dan pertumbuhan pendidikan Panca Waluya,” ujarnya.
“Semoga diberkahkan dan semoga industri pariwisata tumbuh sehingga nanti yang datang berwisata itu adalah orang luar negeri, orang-orang yang punya uang, yang memang murni bertujuan melakukan kepariwisataan karena didasarkan kemampuan ekonomi yang dimiliki. Bukan orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan dengan alasan study tour akhirnya dipaksa harus pergi piknik atau walaupun tidak dipaksa, anaknya ngamuk di rumah karena malu kalau tidak ikut piknik,” tutupnya.
Saksikan Live infoPagi: