Anggota Komisi V DPRD Jabar Tom Maskun mendorong penerbitan kebijakan tata ruang khusus untuk melindungi kawasan Karst Citatah di Desa Wisata Geotheatre Hawu Pabeasan, , Kabupaten Bandung Barat, Bandung, Jawa Barat. Dia juga meminta ada zonasi khusus di kawasan itu.
Karst Citatah merupakan wilayah menjadi salah satu destinasi wisata petualangan. Di sini juga menjadi kawah candradimuka atlet panjat tebing.
Selain itu, area ini menyimpan ekosistem karst yang menjadi penyangga lingkungan regional. Kawasan karst di Padalarang menyimpan sejarah geologis jutaan tahun. Dari laut dangkal purba, wilayah ini berubah menjadi bentang batu gamping yang menjulang, membentuk tebing ikonik seperti Citatah 125.
Tom menilai peran penting Karts Citatah belum sepadan degan perlindungan dari pemerintah. Dia pun meminta agar pemerintah memerikan perlindungan ruang yang memadai untuk kawasan yang sejak 1960-an dikelola mandiri oleh masyarakat itu.
“Tanahnya milik desa, dan sejak awal dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat,” ujar Tom dilansir infoJabar, Rabu (19/11/2025).
Tom mengatakan diperlukan inventarisasi menyeluruh terhadap seluruh lokasi panjat tebing, khususnya di kawasan karst Citatah sebagai dasar penetapan kebijakan jangka panjang. Tanpa aturan ruang yang jelas, risiko kerusakan ekosistem akan semakin besar.
“Karst Citatah bukan sekadar tebing untuk latihan atlet. Ini adalah ekosistem kritis yang berperan dalam menjaga cadangan air dan keseimbangan lingkungan regional. Perlindungan tata ruang harus menjadi prioritas, bukan sekadar respons sementara,” kata dia.
“Kami akan mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten untuk segera menetapkan zonasi khusus di Karst Citatah. Jangan sampai warisan alam yang telah bertahan selama 27 juta tahun hilang karena kebijakan yang tidak berkelanjutan,” katanya.
Sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPRD, Tom menekankan bahwa masa depan Citatah harus dibangun melalui kolaborasi antara pemerintah desa, Pemkab Bandung Barat, Pemprov Jabar, dan seluruh pemangku kepentingan.
Ia berharap kawasan ini bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata olahraga dan edukasi yang memberi manfaat ekonomi bagi warga sekitar, sekaligus menjaga nilai ekologisnya.
“Ini bukan hanya soal olahraga. Ini soal pelestarian, pendidikan, dan keadilan sosial. Kita harus menjaga warisan ini untuk generasi mendatang,” ujar dia.
***
Selengkapnya klik di
