Fadli Zon Dituding Lecehkan Adat Keraton Solo Saat Masuk Sanggabuwana

Posted on

Rombongan Kementerian Kebudayaan dan Paku Buwono XIV Mangkubumi masuk ke dalam Panggung Sanggabuwan saat peresmian di hari Selasa (16/12). Kubu PB XIV Purbaya menganggap tindakan Fadli Zon pada peresmian itu sebagai pelecehan adat.

Pengageng Sasana Wilapa dari Paku Buwono XIV Purbaya, GKR Panembahan Timoer Rumbay, menilai Fadli dan rombongan masuk ke Panggung Sanggabuwana yang dianggap sakral tanpa izin dari PB XIV.

Rumbay mengatakan tidak sembarang orang bisa masuk ke menara yang dianggap sakral itu.

“Ya, setahu kami, itu tempat sakral yang dipergunakan hanya untuk raja dan orang-orang yang, sudah disumpah raja untuk melakukan upacara, itu saja,” katanya dihubungi awak media, Rabu (17/12/2025), dilansir infoJateng.

“Kalau yang Sanggabuwana, kami tidak diajak rembukan untuk masalah, mereka akan naik. Menurut saya sih itu pelecehan, pelecehan adat ya,” kata dia.

Rumbay tidak mempermasalahkan kegiatan di Museum Keraton Solo, karena memang sudah ada pembicaraan. Setelah selesai kegiatan, pintu museum ditutup lagi.

“Sudah, sudah, ya. Kami kan mempersilakan siapapun yang mau masuk (museum), monggo. Kan memang tidak apa-apa, memang tidak apa-apa. Kalau ketika selesai kami tutup kembali ya, wong wis bengi (sudah malam) masa museumnya mau dibuka terus,” ujar dia.

Fadli datang ke Keraton Solo pada Selasa (16/12) untuk meresmikan Panggung Sanggabuwana dan Museum Keraton Solo setelah. Fadli, PB XIV Mangkubumi, dan Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) GRay Koes Murtiyah Wandansari sempat masuk ke dalam Sanggabuwono.

Dari pantauan infoJateng, PB XIV Mangkubumi membuka pintu Sanggabuwana untuk mempersilakan masuk Fadli. Selanjutnya, rombongan masuk ke Sanggabuwono dari lantai satu sampai ke lantai tiga.

Rombongan juga sempat melihat ke bawah kepada tamu yang hadir. Paku Buwono XIV Mangkubumi juga sempat diteriaki ‘Sunan’ oleh kerabat dan tamu undangan.

“Setelah saya lihat, ya saya juga terus memonitor dari waktu ke waktu meskipun tidak selalu hadir, tapi ada dari Kementerian Kebudayaan, ada Ibu Putri, ada Pak Basuki, ada dari BPK yang selalu memonitor perkembangan dalam proses revitalisasi,” kata Fadli usai melihat Sanggabuwono.

Fadli menjelaskan revitalisasi tersebut sudah dilakukan sejak Januari 2025 dan selesai sesuai waktu. Selanjutnya, akan dilakukan revitalisasi di ruang lainnya.

“Revitalisasi dari Panggung Sanggabuwana ini. Saya baru melihat dan sudah selesai yang telah dikerjakan sejak Januari 2025. Selain itu juga, tata pamer dari koleksi Museum Keraton Surakarta ini dalam rangka untuk menjaga warisan budaya kita. Nanti akan kita lakukan di ruangan lainnya,” kata dia.

***

Selengkapnya klik di

Saksikan Live infoSore: