Destinasi wisata dan kuliner baru resmi hadir di Jakarta Utara. Grand Waterfront Sedayu City Kelapa Gading dibuka sebagai kawasan hangout dengan konsep danau dan arsitektur bergaya Kolonial Eropa, menawarkan pengalaman bersantai dan bersantap dengan suasana berbeda di tengah kota.
Grand Waterfront menghadirkan lanskap ikonik berupa danau dengan air mancur menari, promenade waterfront, serta deretan bangunan tematik ala Eropa yang menjadi daya tarik utama. Konsep ini dirancang untuk menjadi ruang temu bagi keluarga, anak muda, hingga komunitas, sekaligus menambah pilihan destinasi rekreasi urban di kawasan Kelapa Gading.
Pada tahap awal pembukaan, Grand Waterfront telah diisi delapan tenant kuliner pilihan yang menawarkan ragam cita rasa, mulai dari Hachi Grill, Pizza Napolino, Bebek Bengil, Little Go, Good Taste, B’Steak, Pesta Kebun, hingga experience room X-Space. Kehadiran tenant ini melengkapi pengalaman bersantap dengan latar danau dan pertunjukan air mancur yang menjadi ikon kawasan.
CEO Agung Sedayu Group, Steven Kusumo, menyampaikan bahwa kehadiran Grand Waterfront merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mengembangkan kawasan yang hidup dan berdampak positif bagi masyarakat.
“Hadirnya Grand Waterfront adalah bagian dari komitmen Agung Sedayu Group untuk terus menghadirkan kawasan yang hidup, berkembang, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kelapa Gading dan sekitarnya. Kami ingin menghadirkan tempat di mana keluarga dapat berkumpul, komunitas dapat bertumbuh, dan brand-brand terbaik dapat berkembang bersama kami,” ujarnya dalam Grand Opening Grand Waterfront Sedayu City, Rabu (17/12/2025).
Peresmian Grand Waterfront diawali dengan Fish Release Ceremony di danau sebagai simbol harapan, keberkahan, dan keberlanjutan lingkungan. Acara grand opening juga dimeriahkan oleh Batavia Berbudaya Performance, serta penampilan biola dan jazz yang menghidupkan suasana kawasan di malam hari.
Advertising & Promotion Director Agung Sedayu Group, Miranda DWK, menjelaskan bahwa Grand Waterfront dikembangkan sebagai destinasi wisata yang holistik dengan pendekatan desain yang unik.
“Kawasan ini berdiri di atas lahan sekitar 2,5 hektare dan disiapkan sebagai destinasi wisata yang holistik untuk keluarga, anak muda, dan masyarakat secara umum. Tidak hanya menghadirkan kuliner yang bervariasi, desainnya juga mengadopsi arsitektur kolonial Eropa yang merupakan bentuk akulturasi budaya,” ucapnya.
Menurut Miranda, gaya Kolonial Eropa dipilih karena menghadirkan karakter yang berbeda dan belum banyak ditemui di kawasan Kelapa Gading. Elemen arsitektur Eropa dipadukan dengan material lokal dan ciri khas tropis, sehingga menciptakan suasana yang unik dan tetap relevan dengan iklim Indonesia.
Tak hanya soal kuliner, Grand Waterfront juga dirancang sebagai pusat aktivitas lifestyle dan komunitas. Berbagai event tematik, hiburan musik, dan aktivitas komunitas akan rutin digelar, mulai dari Jazz by the Lake, Christmas by the Lake, hingga perayaan Tahun Baru dengan pesta kembang api.
“Pengunjung tidak hanya datang untuk makan, tapi juga mendapatkan pengalaman menyeluruh, mulai dari bersantap di tepi danau, menikmati musik bersama keluarga, hingga menyaksikan Dancing Fountain yang memberikan impresi berbeda,” tambah Miranda.
Saat ini, seluruh tenant di area utama Grand Waterfront telah terisi penuh. Ke depannya, Agung Sedayu Group juga menyiapkan perluasan area komersial berupa deretan ruko bergaya Eropa sebagai bagian dari pengembangan kawasan Sedayu City Kelapa Gading yang dirancang sebagai one stop living.
Didukung arsitektur yang charming dan ragam spot foto Instagramable, Grand Waterfront diharapkan menjadi ikon gaya hidup baru di Jakarta Utara. Kawasan ini dibuka setiap Minggu – Kamis pukul 10.00 – 22.00 WIB, serta Jumat – Sabtu dan hari libur nasional pukul 10.00 – 23.00 WIB.
Dengan konsep danau, bangunan ala Eropa, serta pengalaman kuliner dan hiburan yang lengkap, Grand Waterfront Sedayu City Kelapa Gading siap menjadi pilihan hangout baru bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
