Di utara Semenanjung Korea, terdapat Gunung Paektu yang megah sebagai saksi sejarah dan simbol kuat identitas Korea Utara.
Gunung tersebut kini resmi diakui dunia, UNESCO baru saja menetapkannya sebagai Geopark Global yang menjadikannya situs alam pertama Korea Utara yang masuk dalam daftar bergengsi itu. Pengakuan itu diberikan karena kekayaan alam dan budaya yang terkandung di dalamnya dari letusan besar ribuan tahun lalu hingga danau kaldera di puncaknya yang tenang dan memesona.
Dilansir dari CNN, Rabu (16/4/2025) bagi rakyat Korea Utara, Paektu bukan sekadar keajaiban geologi. Gunung ini dipandang sebagai tanah suci. Dalam legenda, Dangun yang merupakan pendiri pertama Kerajaan Korea berasal dari tempat tersebut.
Rezim Korea Utara bahkan menyebut garis keturunan keluarga Kim sebagai ‘Garis Keturunan Paektu’ seolah menyatukan mitos, sejarah, dan politik dalam satu narasi besar.
Media setempat mengklaim ayah Kim Jong Un yakni Kim Jong Il lahir di dekat puncaknya. Meskipun tidak ada bukti kuat, kisah itu diceritakan berulang-ulang, seolah menjadi bagian dari identitas nasional.
Gunung itu pun kerap muncul dalam propaganda, dijadikan nama untuk roket, pembangkit listrik, bahkan simbol negara itu sendiri. Paektu juga sering jadi tempat refleksi Kim Jong Un, terutama menjelang keputusan besar, dari eksekusi politik hingga peluncuran nuklir. Tahun 2018, ia bahkan mendaki gunung tersebut bersama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, dalam momen langka yang menyatukan kedua Korea di puncak gunung bersejarah itu.
Kini, dengan status geopark dari UNESCO, Korea Utara berpeluang mempromosikan Paektu sebagai tujuan wisata geologi, meskipun akses ke wilayah itu masih sangat terbatas. Sisi gunung di wilayah China yang dikenal dengan nama Changbaishan, lebih dulu diakui tahun lalu.
Apakah pengakuan internasional ini akan membuka pintu lebih lebar bagi keterlibatan global, atau hanya memperkuat narasi nasional Korea Utara? Itu masih jadi tanda tanya. Tapi satu hal pasti, bagi masyarakat Korea, baik di utara maupun selatan, Gunung Paektu bukanlah gunung biasa.