Indeks Pariwisata Indonesia Naik ke Peringkat 22 Dunia, Tapi Masalah Health and Hygiene Masih Rendah

Posted on

Meski Indeks Pariwisata Indonesia meroket ke peringkat 22 dunia pada 2024 dalam Travel and Tourism Development Index, namun ada masalah besar. Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengatakan health and hygiene yang menopang pariwisata Indonesia turun signifikan dan masih di bawah rata-rata Asia.

“Secara peringkat memang naik luar biasa. Dari 32 peringkat kita sebelumnya itu naik menjadi 22 di tahun 2024. Itu luar biasa naiknya sampai 10 peringkat begitu,” kata Ni Luh dikutip dari infoBali, Rabu (16/4/2025).

“Tapi kalau kita breakdown lagi, turun lagi melihat bagaimana sih pilar-pilar yang menunjang pariwisata itu, itu kita bisa melihat untuk pilar health and higiene kita masih rendah bahkan turun angkanya dari angka 89 menjadi 82,” kata dia lagi.

Pilar health and higiene pariwisata Indonesia itu bahkan lebih rendah dari rata-rata untuk tingkat Asia. “Kalau kita bicara rerata di Asia kita juga cukup rendah dari rerata Asia 4,6 kalau tidak salah itu, kita berada di angka 3 koma,” dia menambahkan.

Menurut dia, kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Puspa menegaskan semua harus punya komitmen untuk menjaga kebersihan di destinasi pariwisata.

“Artinya ini menjadi perhatian serius kita bersama kalau memang kita punya komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang mendunia, menjadi destinasi pariwisata nomor 1 di dunia dengan kekayaan alam dan budaya yang kita miliki,” katanya.

Puspa berharap dengan adanya komitmen dan kesadaran bersama, masalah sampah di destinasi pariwisata bisa teratasi pada tahun ini. Kemudian, pada tahun-tahun berikutnya bisa fokus pada isu-isu lain di sektor pariwisata.

“Kalau punya komitmen dan kesadaran bersama, ini tidak akan menjadi isu lagi di tahun-tahun ke depan dan saya rasa ini selesai di tahun 2025. Tahun depan kita tidak pusing lagi mengurus masalah sampah. Mungkin tahun-tahun berikutnya kita sudah mengurus, move on another issues yang terkait dengan pariwisata,” kata Puspa.

Kemenpar memiliki program Gerakan Wisata Bersih untuk mengatasi sampah dan mewujudkan pariwisata yang bersih. Program ini lahir setelah adanya keluhan wisatawan tentang banyak destinasi wisata di Indonesia yang tidak terjaga kebersihannya.

Aktivitas Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo hari ini adalah destinasi ketiga dari delapan destinasi yang akan menjalankan pada tahap awal program ini.

Gerakan Wisata Bersih bertujuan menciptakan lingkungan wisata yang bersih, sehat, dan nyaman bagi wisatawan serta masyarakat setempat. Gerakan ini dalam rangka mewujudkan destinasi pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan berdaya saing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *