Airbus A350-1000 adalah pesawat penumpang yang bisa terbang nyaris 24 jam sehingga cocok untuk penerbangan jarak jauh. Maskapai dengan rute panjang biasanya berminat pada pesawat jenis ini dan makin diminati, seiring respon konsumen.
Dikutip dari situsnya, Airbus A350-1000 adalah pesawat berbadan besar yang kali pertama terbang pada 2016. Airbus A350-1000 menggunakan mesin XWB-97 dengan kemampuan terbang sejauh 9.000 nautical miles (nm) atau setara 16.669 km. Meski begitu, penggunaan bahan bakar pesawat ini bisa hemat hingga 25 persen dengan kapasitas maksimal 480 tempat duduk.
Pesawat inilah yang akan mengisi hanggar maskapai Qantas asal Australia di 2026 sebagai bagian dari Project Sunrise. Airbus A350-1000 nantinya akan mengantarkan penumpang ke London dan New York yang membutuhkan waktu hingga 22 jam.
“Dengan kemampuannya, Airbus A350-1000 bisa terbang dari Australia menuju kota-kota penting lain di seluruh dunia dengan rute nonstop,” ujar juru bicara perusahaan Airbus, Joost Van Der Heijden, dikutip dari situs 9News.
Qantas sudah pesan 12 pesawat untuk memenuhi respon pasar di Project Sunrise. Menurut Qantas International Chief Executive Cam Wallace, tidak menutup kemungkinan terbukanya pasar baru dengan adanya pesawat Airbus A350-1000. Teknologi pesawat dan komitmen dari para partner diharapkan bisa membuka banyak peluang.
Pesawat A350-1000 dengan kapabilitasnya telah menjadi sarana utama maskapai dunia. Berikut daftarnya
Maskapai Qatar Airways menjadi salah satu operator terbesar pesawat A350-1000 untuk rute Dubai-London, Dubai-New York, Dubai-Los Angeles dan beberapa trayek panjang lainnya. Untuk Airbus A350, Singapore Airlines masih menjadi operator terbesar dengan 65 pesawat meski tidak menggunakan A350-1000.
Saksikan Live infoPagi :