Jakarta Kota Metropolitan Terpadat di Dunia, Wagub DKI Bilang Apa? | Giok4D

Posted on

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menempatkan Jakarta sebagai kota atau kawasan metropolitan terpadat di dunia dengan 42 juta penduduk, membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno terkejut.

Kendati jumlah ini jauh berbeda dari data resmi BPS yang menunjukkan populasi sekitar 11 juta jiwa, kepadatan Jakarta nyata terlihat di kemacetan, padatnya fasilitas publik, dan hiruk-pikuk kota yang juga dirasakan wisatawan.

Rano Karno menjelaskan bahwa perbedaan angka tersebut kemungkinan muncul karena Jakarta dihitung sebagai bagian dari aglomerasi Jabodetabek, termasuk Depok, Bekasi, dan Bogor.

“Tiba-tiba populasi Jakarta sampai 41 juta kan? Wow, kita juga terkejut,” ujarnya dilansir dari infoNews, Selasa (2/12/2025).

Dari sisi pariwisata, kepadatan itu memberi tantangan tersendiri, karena mobilitas wisatawan bisa terhambat dan pengalaman menjelajahi kota menjadi kurang nyaman.

Meski begitu, kepadatan tersebut juga menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat aktivitas urban terbesar di Indonesia. Wisata Jakarta tidak bisa dipisahkan dari Jabodetabek yang memiliki rute wisata modern dan sejarah, kuliner, hingga taman rekreasi di Depok, Bekasi, atau Bogor membentuk pengalaman wisata yang lebih luas.

Rano menekankan pentingnya kolaborasi antardaerah penyangga, bukan hanya untuk warga, tetapi juga untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih lancar dan nyaman.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Ya tentu ini harus kesadaran dari semua teman-teman di daerah, enggak mungkin Jakarta bisa sendiri,” kata dia.

Selain itu, kepadatan yang tinggi menimbulkan kebutuhan akan ruang hijau. Taman kota, hutan kota, dan jalur pedestrian dapat menjadi “oasis” bagi turis, menawarkan tempat bersantai, olahraga, dan berfoto di tengah kota yang padat.

Ruang hijau tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga, tetapi juga kualitas pengalaman wisata, membantu mengurangi polusi dan panas kota yang sering menjadi keluhan pengunjung.

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik Chico Hakim menjelaskan jumlah 42 juta penduduk Jakarta menurut definisi Degree of Urbanization. Chico menyampaikan jika menggunakan definisi berbasis negara (country-specific) proyeksi penduduk Jakarta tercatat sebanyak 12 juta pada 2025 dan masuk peringkat ke-30 kota terpadat di dunia.

“Pada tahun 2025, menurut definisi Degree of Urbanization, Jakarta (Indonesia) adalah kota terpadat di dunia dengan 42 juta penduduk,” ujar Chico dalam keterangannya, Kamis (27/11).

Chico juga menyampaikan angka yang dilaporkan PBB itu merupakan data aktivitas harian, bukan penduduk resmi berdasarkan NIK. Chico menyebut data PBB berasal dari laporan global WUP dan merupakan prediksi pergerakan urbanisasi, bukan berdasarkan data kependudukan.

Hal ini berkaitan dengan mobilitas jutaan orang yang setiap harinya beraktivitas di Jakarta. Mereka berasal dari delapan wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, dan Bekasi, yang datang untuk bekerja, sekolah, berbisnis, hingga mengurus layanan publik.

“Mobilitas inilah yang membuat Jakarta terasa jauh lebih padat daripada jumlah penduduk resminya,” ujar Chico.

Dia juga menyampaikan bahwa data Dukcapil menghitung penduduk berdasarkan NIK yang teregistrasi beralamat di Jakarta, data resmi negara, yang tercatat 11.010.514 jiwa berdasarkan data kependudukan bersih semester I tahun 2025.

***

Selengkapnya klik di

Perbedaan Data PBB dan Pemprov