Kabar Baik, Populasi Harimau Sumatera di Leuser Masih Oke, Kini Ada 27 Ekor baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Habitat harimau di seluruh dunia terus menipis akibat kerusakan lingkungan, perburuan liar, dan berkurangnya mangsa. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa populasi harimau sumatera di Pulau Sumatera masih tergolong baik, terutama di ekosistem Leuser.

Penelitian itu diterbitkan pada Kamis (4/12/2025) dalam Frontiers in Conservation Science Volume 6, berjudul Sumatran tiger density estimates in the Leuser Ecosystem, Sumatra, Indonesia, dan ditulis oleh Joe J. Figel, M. Ibnu Akbar, Kamal Khairi, dan tim.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Dengan menggunakan kamera inframerah, para peneliti memantau populasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berdasarkan jenis kelamin dan pergerakan mereka melalui tiga periode survei. Hasilnya, tim peneliti berhasil mengidentifikasi 27 individu harimau, terdiri dari 14 betina, 12 jantan, dan satu dengan jenis kelamin tidak diketahui

“Kami mendokumentasikan jumlah populasi harimau yang kuat, tampaknya termasuk yang paling sehat di pulau ini,” kata Dr. Joe Figel, dikutip dari phys.org, Senin (8/12/2025).

“Bagi mereka yang berada di lapangan, tanggung jawab sekarang jatuh pada kita untuk menggandakan upaya dan melindungi mereka secara memadai,” kata Figel.

Ekosistem Leuser, tiga kali lebih luas dari Taman Nasional Yellowstone, menjadi habitat harimau terbesar yang tersisa di Sumatera. Kawasan ini mencakup hutan dataran rendah, perbukitan, dan pegunungan, dengan 44% di antaranya masih berupa hutan utuh.

“Patroli di sini juga lebih menyeluruh daripada hampir semua tempat lain di pulau ini,” ujar Figel.

Kamera jebak dipasang selama tiga periode antara 2023-2024, dan berhasil menangkap 282 gambar harimau. Kepadatan harimau yang tinggi menunjukkan ketersediaan mangsa yang cukup, sistem sosial harimau yang sehat, dan habitat berkualitas tinggi. Selama penelitian, beberapa anak harimau juga berhasil didokumentasikan, menunjukkan keberlanjutan populasi.

“Keberlangsungan habitat dan populasi mangsa merupakan alasan utama temuan kami,” kata Figel.

Dia menekankan bahwa kerja sama antara pemerintah, komunitas lokal, donatur, dan peneliti telah membuat Leuser menjadi tempat aman bagi harimau.

Gambar ilustrasi