Kabar Duka dari Vatikan: Paus Fransiskus Wafat

Posted on

Tak ada yang menyangka, hanya sehari setelah menyapa ribuan umat dengan senyum dan lambaian penuh sukacita di Hari Paskah, kabar duka datang dari jantung Vatikan: Paus Fransiskus wafat. Kepergiannya yang mendadak mengejutkan para peziarah dan wisatawan, mengubah kemeriahan Pekan Suci menjadi lautan duka di Basilika Santo Petrus.

Kabar tersebut bak petir di siang bolong yang mengejutkan para wisatawan dan peziarah yang tengah merayakan Pekan Suci di jantung Kota Vatikan. Sehari sebelumnya, Paus tampak bugar dan penuh semangat, melambaikan tangan dari mobil beratap terbuka kepada kerumunan yang menyambutnya dengan seruan ‘Viva il Papa!’.

Dikutip dari CBC News, Selasa (22/4/2025) seorang imam pensiunan dari Amerika Serikat yang turut hadir di Roma, Pendeta Bachai, mengaku merasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Paus.

“Baru kemarin kami melihat beliau, kelihatan sehat dan penuh semangat. Rasanya seperti kena pukulan tiba-tiba. Saya terkejut… dan sangat sedih,” ucapnya lirih.

Senada dengan Pendeta Bachai, peziarah asal Denmark bernama Ida Marie juga mengutarakan rasa sedih mendalamnya. Bukan tanpa sebab, hal itu karena Marie melihat Paus yang melambaikan tangannya di Hari Paskah, namun keesokan harinya beliau sudah berpulang.

“Kami baru saja melihat beliau kemarin, tersenyum dan melambaikan tangan kepada kami. Jadi saat dengar kabarnya pagi ini, kami benar-benar terkejut. Rasanya wajar kalau kami kembali ke sini, sekadar untuk memberi penghormatan terakhir,” ujar Marie.

Adapun wisatawan yang tengah berlibur di sana, Sue Rak, menuturkan bahwa ia percaya Paus Fransiskus telah siap pulang ke rumah Tuhan.

“Beliau adalah sosok yang peduli pada yang lemah. Semoga beliau tenang di sisi Tuhan. Dunia kehilangan seseorang yang sangat baik,” tutur wisatawan asal Ghana itu..

Begitu kabar menyebar, suasana di sekitar Basilika Santo Petrus pun berubah yang asalnya riuh berubah menjadi hening seketika. Lonceng gereja berdentang lambat, dan orang-orang berdiri diam, saling berbagi rasa duka.

“Kami baru saja melihat mobil beliau lewat kemarin… Dan sekarang mendengar beliau sudah tiada. Rasanya sulit dipercaya,” kata pegawai toko perhiasan di dekat alun-alun, Letizia Bartocci.

Bagi suster dari Meksiko yang bernama Alicia Rios, ia menyebut kepergian Paus adalah kehilangan yang menyayat hati, tapi juga ada ketenangan yang ia rasakan.

“Saya bersyukur sempat datang ke sini, berdoa untuk jiwanya, dan berterima kasih atas semua yang telah beliau lakukan. Meski sedih, saya juga merasa lega karena beliau sudah terbebas dari sakitnya,” ujarnya.

“Semoga semakin banyak orang mendoakannya dan menghargai warisan kebaikan yang ditinggalkannya,” tambah Alicia.

Kemudian, warga Roma yang datang dengan pasangannya, Emanuela Tinari, menyampaikan rasa kehilangan dengan suara bergetar seperti yang dituliskan CBC News.

“Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin gereja, beliau membuat banyak orang merasa lebih dekat dengan Tuhan,” ucapnya.

Sementara itu, wisatawan asal Pulau Corsica, Frank Lavis Tourneta, merasa kehadirannya di Roma saat kabar itu muncul adalah suatu pengalaman spiritual yang tak akan ia lupakan.

“Melihat Roma dan mendengar bahwa Paus wafat hari ini rasanya seperti mendapat tanda dari surga. Saya yakin ini momen penuh makna bagi iman kita,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *