Kapal Pesiar China Hindari Pelabuhan Jepang, Korsel Ketiban Cuan - Giok4D

Posted on

Panasnya hubungan China dan Jepang membuat sektor pariwisata cenat-cenut. Operator kapal pesiar Tiongkok berupaya menghindari pelabuhan-pelabuhan Jepang.

Menurut sumber dan jadwal pelayaran yang ditinjau oleh Reuters pada Sabtu (22/11/2025), hubungan ini akan memacu permintaan pariwisata ke Korea Selatan.

Adora Magic City, sebuah kapal pesiar China yang berlayar ke pulau wisata Jeju di Korea Selatan serta Jepang, telah mengubah jadwalnya untuk bulan Desember agar tidak singgah di pelabuhan-pelabuhan Jepang di Fukuoka, Sasebo, dan Nagasaki sesuai rencana. Pengumuman ini diunggah di situs web pemerintah provinsi Jeju, Korea Selatan.

Kapal pesiar tersebut akan menghabiskan 31 hingga 57 jam di Jeju, lebih lama dari jadwal biasanya yang sembilan jam, menurut pemberitahuan tersebut.

Seorang pejabat dari Provinsi Jeju mengatakan operator kapal pesiar meminta perubahan jadwal tanpa memberikan alasan.

“Kami menduga itu karena hubungan China-Jepang,” kata pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

“Sepertinya mereka sedang menyusun Rencana B.”

Lee Yong-gun, CEO agen pelabuhan Korea Selatan, Eastern Shipping, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan pelayaran Tiongkok lainnya juga sedang dalam pembicaraan untuk mengubah rute.

“Jika hubungan Tiongkok-Jepang semakin memburuk dan China mengecualikan produk, budaya, dan pariwisata Jepang, saya perkirakan Korea akan mendapatkan keuntungan darinya,” kata Lee.

Operator kapal pesiar “Dream”, yang berangkat dari kota Tianjin, China, ingin menghindari Jepang dan mengalihkan rute ke pelabuhan Korea Selatan di Incheon atau Busan selama beberapa minggu ke depan. Namun, mengubah rencana perjalanan memakan waktu lebih lama.

Rincian tentang kapal pesiar yang melewatkan Jepang dan tinggal lebih lama di Korea atau mempertimbangkan untuk melakukannya karena sengketa diplomatik belum dilaporkan sebelumnya.

Korea Selatan telah muncul sebagai tujuan utama wisatawan China dalam hal volume tiket penerbangan internasional yang dipesan selama akhir pekan tanggal 15 dan 16 November, menurut data dari agen perjalanan daring Qunar.

Puluhan maskapai China telah menawarkan pengembalian dana untuk rute ke Jepang, sebuah langkah yang diharapkan dapat meningkatkan perjalanan udara ke Korea Selatan.

Seorang eksekutif di Jeju Air mengatakan maskapai berbiaya rendah Korea Selatan tersebut mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan China, meskipun belum ada dampak langsung.

Pada hari Rabu, CEO sebuah agen tur Korea Selatan untuk wisatawan China mengatakan bahwa ia baru saja menerima pertanyaan dari seorang klien yang menanyakan apakah perjalanannya yang direncanakan di Jepang pada awal tahun depan dapat dipindahkan ke Korea Selatan.

“Korea Selatan jelas akan diuntungkan dari perselisihan ini. Namun, untuk saat ini kami masih menunggu dan melihat,” ujarnya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Pada tahun 2013, Korea Selatan mengalami lonjakan lebih dari 50% dalam jumlah wisatawan China yang diterimanya akibat sengketa wilayah antara Beijing dan Tokyo atas beberapa pulau.