Kekejaman Tersembunyi di Balik Keindahan Piramida Gaza Mesir

Posted on

Piramida Gaza di Mesir begitu menakjubkan sebagai monumen dan sebagai destinasi wisata. Tapi di balik keindahan dan kemegahannya, tersembunyi kenyataan yang memilukan.

Dikutip dari Express, Kamis (24/4/2025) organisasi perlindungan hewan, PETA, baru-baru ini merilis hasil investigasi yang membuka mata banyak orang. Mereka menemukan bahwa keledai, unta, dan kuda yang digunakan untuk mengangkut wisatawan di sekitar piramida diperlakukan dengan sangat kejam.

Ada yang dicambuk, dipukul, bahkan dibiarkan mati di pinggir jalan karena kelelahan dan kelaparan. Wakil Presiden PETA Asia, Jason Baker, mengatakan situasi mengerikan terjadi di sana. Banyak hewan-hewan disiksa di kawasan wisata populer itu.

“Hewan-hewan ini tidak hanya disiksa secara fisik, tapi juga dipaksa bekerja sampai mati. Setelah itu, tubuh mereka dibuang seperti sampah. Ini bukan gambaran yang seharusnya kita temui di tempat yang melambangkan sejarah besar seperti Giza,” ucap Jason.

PETA menyerukan kepada para wisatawan untuk tidak lagi mendukung atraksi wisata yang melibatkan hewan.

“Dengan tidak menaiki unta atau kuda di Giza, kita bisa mengirimkan pesan kuat bahwa kekejaman ini tidak bisa diterima,” tambah Baker.

Dalam video yang direkam secara diam-diam, terlihat hewan-hewan dalam kondisi mengenaskan kurus, lelah, dan diperlakukan semena-mena. Salah satu momen paling menyayat hati adalah ketika seekor hewan terkapar tak berdaya dan dibiarkan begitu saja di tumpukan sampah.

Cerita yang mengharukan datang dari seorang wanita asal Belanda, Jock Vanderbost. Tinggal di Kairo dan menikah dengan pria Mesir, ia tak bisa tinggal diam saat melihat langsung seekor hewan dipukuli.

Dalam video yang viral, ia terlihat merebut cambuk dari tangan sang pawang dan mencoba menghentikan kekejaman itu. Namun, tindakannya justru membuatnya dilaporkan ke polisi dan terancam hukuman penjara.

“Kalau saya harus dipenjara demi menyuarakan keadilan untuk hewan-hewan ini, saya siap. Asal ada perubahan nyata,” ujarnya.