Ketika Lautan ‘Memakan’ Daratan

Posted on

Fenomena alam saat lautan ‘memakan’ daratan terjadi di pantai desa Laimeo, Konawe Utara. Video saat laut ‘memakan’ daratan itu pun viral di media sosial.

Fenomena abrasi, saat gelombang atau ombak lautan mengikis pantai terjadi di pesisir desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). Fenomena alam itu terekam dalam video pendek yang viral.

Dalam video tersebut terlihat ombak dengan ganasnya ‘memakan’ sebagian dari pasir pantai. Lambat laun, pasir-pasir di pantai itu ditelan oleh ombak dan digulung ke arah lautan.

Insiden itu terjadi pada Senin (15/9), sekitar pukul 12.30 Wita. Abrasi yang parah tersebut mengancam keberadaan fasilitas dermaga dan rumah warga. Bibir pantai yang mengalami abrasi sudah sejauh 95 meter.

“Iya benar abrasi, sampai saat ini masih terjadi pengikisan pasir di pantai tersebut,” ujar Kepala BPBD Konawe Utara Muhammad Aidin kepada infocom, Rabu (17/9/2025).

Aidin mengatakan abrasi pantai yang sudah sangat parah itu menjadi perhatian semua pihak terkait.

“Kalau penyebab pasti itu kita masih tahap penelitian dan pengamatan. Semua pihak sudah turun tangan,” katanya.

Dia mengungkapkan sejumlah fasilitas seperti dermaga umum dan rumah warga terancam akibat abrasi tersebut. Pihaknya pun meminta warga di sekitar lokasi untuk waspada.

“Ancamannya memang pemukiman warga,” ujarnya.

Dari hasil pengamatan, bibir pantai yang tergerus abrasi sejauh 95 meter dengan kedalaman sekitar 15 meter. Sementara pengikisan pesisir pantai akibat abrasi itu mencapai 20 meter.

“Panjang bibir pantai yang terkena abrasi itu sekitar 95 meter, kedalaman pengikisan sekitar 15-20 meter,” bebernya.

Aidin menambahkan 3 desa di sekitar lokasi akan ditetapkan sebagai desa tangguh bencana. Upaya itu dilakukan guna memberikan kesiapsiagaan bagi masyarakat.

“Iya rencana itu ada 3 desa yang akan kita tetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana di antaranya Desa Laiemo, Tanjung Laiemoe dan Ulu Sawa,” tutur dia.

Dia pun mengimbau agar masyarakat sekitar tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi kejadian untuk sementara. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Imbauan kami ya meminta masyarakat atau siapapun untuk tidak mendekat ke lokasi kejadian. Karena kami belum tahu fenomena seperti apa ini,” pungkasnya.

——–

Artikel ini telah naik di